REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengerukan lumpur Waduk Pluit ditargetkan selesai November. Debit air yang menurun di Waduk Pluit, Jakarta Utara menyebabkan sedimen lumpur di dasar waduk naik ke atas permukaan air waduk.
Pelaksana Pemeliharaan Waduk Pluit Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan, sedimen lumpur yang ada di waduk pluit terdiri dari sedimen waduk, sedimen dari kali atau sungai dan tercampur dengan buangan domestik.
"Sedimen lumpur ini akan dijadikan tanggul dan sebagian nanti kami buang. Kami ada Dumping site (tempat pembuangan lumpur). Tempat pembuangannya untuk pekerjaan dinas SDA di dekat Ancol," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (15/6).
Pengerukan sedimen lumpur ini dimulai dari 25 april 2019 terdapat 13 alat ekskavator yang disediakan. Ika menambahkan kondisi muka air sengaja diturunkan sampai dengan low water level.
Hal ini agar sedimen lumpur terlihat dan dilaksanakan pengerukan dalam rangka pemeliharaan waduk. Pemeliharaan waduk ini diperlukan untuk mempersiapkan kapasitas waduk agar saat musim hujan datang waduk sudah siap untuk menampung air.
Ika berharap pengerukan sedimen lumpur akan selesai pada Oktober atau November 2019. Sebab, akan dilaksanakan sinkronisasi antara fungsi waduk sebagai pengendali banjir dan pengelolaan air limbah dikawasan waduk Pluit.