REPUBLIKA.CO.ID, Partai Demokrat memberi sinyal ancang-ancang untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mendukung capres Prabowo-Sandiaga Uno. Sinyal itu terlihat dari langkah AHY dan pernyataan-pernyataan petinggi Partai Demokrat. Berikut sinyal Demokrat keluar dari koalisi.
2 Mei: Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) temui Jokowi di Istana Merdeka. AHY mengaku diundang oleh Presiden Jokowi.
22 Mei: AHY temui Jokowi di Istana Bogor. AHY memberi selamat ke Jokowi yang unggul dalam pilpres.
19 Mei: Ferdinand Hutahean, kader Demokrat yang selama ini bela Prabowo menyatakan keluar dari 02.
3 Juni: Prabowo sebut pilihan politik Ani, Demokrat keberatan.
5 Juni: AHY yang ditemani Ibas berkunjung ke Jokowi dan Megawati dalam rangka lebaran. AHY tak temui Prabowo.
7 Juni: Andi Arief lewat kicauannya menyebut pasangan 02 deklarasi cawapres tanpa libatkan Partai Demokrat.
10 Juni: Wasekjen Demokrat Rachlan Nashidik mengusulkan pembubaran koalisi.
Sumber: Data Republika Diolah, Pengolah: Teguh Firmansyah