Sabtu 15 Jun 2019 19:05 WIB

Polresta Tangerang Buru Perampok Toko Emas Senilai Rp 1,6 M

Aksi perampokan tersebut terekam kamera CCTV milik Toko Emas Permata.

Ilustrasi Perampokan
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Perampokan

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aparat Polresta Tangerang memburu dua perampok toko emas dengan berat 6 kg senilai Rp 1,6 miliar di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, pelaku menggunakan senjata api dan samurai ketika beraksi pada Sabtu (15/6) pagi.

"Kami belum dapat memastikan apakah senjata api yang digunakan imitasi atau asli," kata Sabilul di Tangerang, Sabtu.

Mantan Kapolres Jember, Jawa Timur mengatakan, aksi perampokan tersebut terekam kamera CCTV milik Toko Emas Permata yang terletak di Kampung Cariu, Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja. Dia mengatakan petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mempelajari rekaman kamera.

Perampok beraksi saat karyawan toko sedang melayani pelanggan, maka secara tiba-tiba datang dua pria dengan mengendarai mobil. Namun kedua pria tersebut dalam menjalankan aksinya mengenakan masker penutup wajah sehingga saksi yang ada di lokasi tidak mengenal pelaku.

Pelaku juga memakai topi menutup wajah dan menenteng senjata tajam samurai, maka seketika pelanggan dan karyawan toko ketakutan. Dia mengatakan, dengan cepat pelaku langsung melompat ke etalase toko emas dan dengan berhasil menggondol tujuh nampan berisi perhiasan emas.

Setelah mengumpulkan emas dalam tas yang sudah disiapkan maka seketika pelaku langsung melarikan diri ke arah Kabupaten Serang. Saat melarikan diri, warga sekitar toko berupaya mengejar dan berteriak sembari melempar mobil yang dikendarai pelaku.

"Petugas sudah menandai bahwa kaca belakang kendaraan mini bus yang digunakan perampok pecah," katanya.

Pihaknya berupaya untuk meringkus pelaku karena telah meminta keterangan dari sejumlah saksi di TKP dan mempelajari kamera CCTV.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement