REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepulauan Seribu belum memiliki alat pendeteksi tsunami di wilayahnya. Sebab kepulauan seribu terdiri dari pulau-pulau yang kecil tidak ada dataran tinggi seperti Gunung.
Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad, mengatakan kepulauan seribu ini ditetapkan sebagai kawasan pariwisata strategis nasional. Sehingga kalau terjadi apa-apa harus memberikan sinyal kepada pengunjung. Agar pulau seribu siap siaga untuk mengantisipasi apapun yang terjadi.
"Saya berharap semua pihak memperhatikan pulau Seribu. Kami masih membutuhkan alat pendeteksi tsunami. Sehingga apabila terjadi potensi tsunami tentu kami harus betul-betul siap untuk menyelamatkan warga kami," katanya dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, di Jakarta, Sabu (15/6).
Dia meminta Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memasang alat pendeteksi tsunami di wilayahnya. Apabila ada alat pendeteksi tsunami, lanjut dia, berarti nanti pihaknya bisa memberitahu kepada warga adanya alat early warning system, yang gunanya untuk memberitahukan kepada warga potensi tsunami.
"Nantinya warga juga diberitahu bagaimana menyelamatkan diri apabila terjadi tsunami. Karena di sini tidak ada dataran tinggi di mana protapnya masyarakat harus ke tempat yang lebih tinggi karena itu tentu warga harus kami ajarkan bagaimana survive di atas air," ucapnya.
Husein menambahkan tentu harus ada alat pertolongan. Seperti, life jacket atau alat lainnya. Sehingga warga bisa meraih alat tersebut dan survive di atas air apabila terjadi tsunami.