REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Simon McMenemy membawa timnya meraih kemenangan telak 6-0 atas Vanuatu dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (15/6). Meski demikian, McMenemy mengaku gugup menjalani laga kandang pertamanya sebagai pelatih skuat Garuda di Jakarta.
"Ini pertandingan sekaligus kemenangan pertama di Jakarta sebagai pelatih. Saya gugup dan takut melihat pendukung Indonesia jika sudah berkerumun," katanya dalam konferensi pers setelah laga.
McMenemy ingat pernah melawan Indonesia di SUGBK saat masih menjadi pelatih Filipina, 2010 lalu. Gemuruh stadion membuatnya tak fokus memimpin anak asuhnya saat itu hingga kini.
"Saya hanya fokus melawan rasa gugup itu. Pada akhirnya, saya yang melatih tim ini. Sebuah kehormatan," kata dia.
Terkait permainan, ia mengatakan bahwa kemenangan itu merupakan buah kolektivitas tim. Ia menyanjung sumbangan besar Alberto Goncalves dengan empat golnya. Tapi, ia mengatakan bahwa kerja sama tim membuat kemenangan dapat direbut.
"Yang paling penting bukan menang 6-0, tapi kami menguasai perandingan dan tidak terburu-buru. Kami bisa mencetak hingga tujuh gol tapi dapat juga kebobolan tiga gol," kata dia.
Menurut mantan pelatih Bhayangkara FC itu, selama dua bulan ia akan mengkaji kembali catatan penting selama laga uji coba, tak terkecuali kekalahan besar 1-4 atas Yordania, Selasa lalu.
Menurutnya, kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses pembangunan timnas Indonesia yang mencoba bangkit. Ia menilai, Indonesia memiliki sumber daya besar untuk menghadapi tim-tim papan atas di Benua Asia.
"Beri kami waktu untuk berkembang, mari dukung Indonesia agar bisa melawan Australia, Jepang, dan lainnya," kata dia menegaskan.