Senin 17 Jun 2019 07:37 WIB

Kisah Pembenci Ustaz Arifin Ilham yang Akhirnya Ikutan Zikir

Pembenci Ustaz Arifin Ilham semula tidak setuju dengan zikir berjamaah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ustaz Arifin Ilham   memimpin Dzikir dalam acara Dzikir  Nasional 2018  di  Masjid At-Tin tiba di Jakarta Timur, Senin (31/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ustaz Arifin Ilham memimpin Dzikir dalam acara Dzikir Nasional 2018 di Masjid At-Tin tiba di Jakarta Timur, Senin (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Majelis Az-Zikra, Ustaz Abdul Syukur, mengatakan dalam proses pendirian Majelis Az-Zikra tidak ada tantangan yang cukup berarti. Karena, menurut dia, kehadiran majelis ini memang dibutuhkan masyarakat saat itu.

Walaupun, di awal kemunculannya sempat ada orang yang menghina Ustaz Arifin. Orang yang menghina tersebut tidak setuju dengan kegiatan zikir berjamaah yang dilakukan Ustaz Arifin.

“Ada orang yang tidak sejalan dengan zikir berjamaah itu awal-awal ada. Tapi kita tidak secara frontal adu argumen. Ya kita jalan saja wong kita ada dasarnya,” ujarnya Ustaz Syukur saat ditemui di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Senin (10/6).

Bahkan, lanjut dia, Majelis Az-Zikra memiliki Dewan Syariah dan juga telah datang kepada ulama-ulama di MUI untuk menegaskan bahwa kegiatan zikir berjamaah yang diajarkan Ustaz Arifin Ilham sesuai dengan ajaran Islam.

“Artinya bahwa tidak ada yang menyalahkan bahwa zikir ini salah. Berarti kan dukungan, dan ini berdasarkan ilmu. Artinya secara dalil bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.

Namun, lanjut dia, di awal-awal kemunculannya ada saja orang yang yang menghinanya. "Ada yang menyebut Ustaz Arifin waktu itu ikon Iblis di Indonesia. Mungkin antum kaget dengarnya. Saya jadi saksi.” Katanya.

Penghinaan tersebut disaksikan Ustaz Syukur saat mendampingi Ustaz Arifin yang waktu itu sedang menemani anak-anaknya bermain di sebuah mal. Saat menunggu anak-anaknya, Ustaz Arifin kemudian menunjukkan pesan penghinaan tersebut kepada Ustaz Syukur. 

“Mungkin karena waktu itu adalah kita zikir berjamaah bagi sebagian orang dianggap tidak kuat dalilnya. Tapi beliau nggak marah. Nggak kelihatan muka geram dan sebagainya,” ungkapnya.

Ustaz Arifin terus membalas pesan penghinaan tersebut sekitar dua menitan. Setelah itu, Ustaz Arifin kemudian menunjukkan pesan singkat terakhirnya kepada Ustaz Syukur lagi. Dalam pesan itu, orang yang tadinya menghinanya justru kini mau ikut berjuang bersama Ustaz Arifin.

“Artinya, tantangan itu menurut saya tidak terlalu besar. Memang ada, tapi kita berjalan terus dan akhirnya kita bisa merangkul jadi benang-benar tasbih. Malah yang tadinya nggak sepaham, nggak setuju, akhirnya menjadi keluarga, menjadi saudara,” jelasnya.

  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement