Senin 17 Jun 2019 10:40 WIB

Laba-Laba, Penolong Rasulullah SAW yang Diabadikan Alquran

Laba-laba mempunyai keistimewan sehingga diabadikan Alquran.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Laba-Laba Serigala.
Foto: Terminix
Laba-Laba Serigala.

REPUBLIKA.CO.ID, Laba-laba merupakan salah satu hewan yang menorehkan tinta emas dalam sejarah Islam. Bahkan di antara keistimewaannya tersebut, ada salah satu surah Alquran yang dinamakan surah al-Ankabut.

Selain itu pula laba-laba banyak disebutkan dalam sirah Rasulullah SAW saat hewan tersebut diperintahkan Allah SWT untuk melindungi  Rasulullah SAW dan Abu Bakar ketika berada di Gua Tsur, bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy. Pertolongan laba-laba itu dilakukan dengan membuat sarang di mulut Gua Tsur sehingga mengelabui kafir Quraisy.

Baca Juga

Kisah tentang penyelamatan di Gua Tsur itu disebutkan dalam Alquran surah at-Taubah ayat ke-40. “Jikalau kalian tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrik Makkah) mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, 'Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita'. Maka, Allah menurunkan ketenangannya kepadanya (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang tidak kalian lihat dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah mahaperkasa lagi mahabijaksana."  

Ternyata sains juga membuktikan laba-laba banyak memiliki keistimewaan. Bila dibanding dengan rambut manusia, helai laba-laba jauh lebih tipis. Dia ibarat tali dengan benang. Profesor Emeritus Teknik Mesin asal Universitas Houston, Amerika Serikat, John Lienhard menjelaskan, diameter benang yang merangkai rumah laba-laba ternyata 30 lebih kecil. 

Dengan segala kelemahannya itu, benang laba-laba bisa membantang hingga 140 kali dari panjangnya. Dia pun punya struktur material yang sangat kuat. Lienhard bahkan menyebut jaringnya memiliki kekuatan yang lebih dari material baja. 

Laba-laba memiliki enam spigotuntuk memutar sutra. Spigotitu mencampur cairan untuk mengatur komposisi. Mereka dapat membuat satu jenis sutra untuk menangkap lalat dan membuat benang lainnya untuk membentuk parasut yang bisa membawa mereka ke angin.

Mushtafa Mahfud, seorang peneliti Mesir menjelaskan, pembuat sarang laba-laba berjenis kelamin betina. Setelah berhubungan seks dengan pejantannya, dia akan langsung membenci dan berusaha membunuhnya. Sementara itu, telur-telur laba- laba yang menetas itu pun tindih-menindih dan sebagian di antaranya mati.

Alquran menjelaskan tentang sarang laba-laba itu dalam surah al-Ankabuut ayat ke-41: “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.”

Alquran menjelaskan bahwa sarang laba-laba bak rumah yang rapuh. Kata 'auhan' diambil dari kata 'wahn' yang berarti lemah atau rapuh. Kelemahan sarang laba-laba untuk menjadi tempat perlindungan sepintas terlihat sangat menonjol. Anda dapat menghancurkan sarang itu hanya dengan satu jari.

Quraisy Shihab mengutip Musthafa Mahmud menjelaskan, benang-benang yang dihasilkan laba-laba memang jauh lebih kuat dari baja dalam kadar yang sama. Di sisi lain, dia lebih lentur dari sutra. Karena itu, apa yang dimaksud ayat di atas bukan kepada benang atau material yang membentuknya. Predikat rapuh itu ditujukan kepada sarang atau rumah laba-laba.

Kelemahan rumah laba-laba bukan pada unsur atau struktur bangunannya. Kalau itu yang dijadikan patokan, rumah laba-laba adalah rumah paling kuat. Ke lemah annya ada pada fungsi utama sebuah rumah. Sebuah rumah mempunyai fungsi uta ma untuk melindungi penghuninya. Pada sarang laba-laba rumah itu tidak melin dungi nya sama sekali dari hujan, panas, angin.

Quraisy menjelaskan, ayat di atas bermaksud menggambarkan kelemahan sarang laba-laba. Sikap kaum musyrikin yang menjadikan berhala-berhala sebagai pelindung disamakan dengan sarang laba- laba. Sarangnya tidak melindungi dari sengatan panas dan dingin. Sedikit gerakan yang menyentuh sarang itu akan porak poranda dengan hanya sentuhan tangan.

Dalam Buku Pintar Sains dalam Alquran karya Nadiah Thayyarah menyebut baru-baru ini terungkap bahwa jaring laba-laba tidak bisa bertahan lebih dari satu malam. Setelah semalam jaring ini tidak lagi dapat digunakan untuk berburu mangsa. Ini karena zat pelengketnya sudah kering.

Perumpamaan ini sama dengan berhala-berhala kaum musyrikin. Dia hanya memiliki nama yang diberikan oleh kaum musyrikin sebagai tuhan-tuhan. Tapi, ia sama sekali tidak memiliki sifat ketuhanan. Dia pun tak mempunyai perlindungan dan tidak bisa memberi perlindungan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement