Senin 17 Jun 2019 11:46 WIB

4.160 Santri Bersaing Perebutkan 170 Kuota Beasiswa PBSB

Sebanyak 4.160 santri telah disaring untuk mengikuti tes seleksi beasiswa PBSB

Santri pondok pesantren (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Santri pondok pesantren (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) akan digelar pada Selasa, 18 Juni 2019. Tes ini akan dilakukan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT).

Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said mengatakan bahwa saat ini tercatat 4.160 orang santri yang berhak mengikuti tes seleksi PBSB. Pendaftaran dilakukan secara online.

Baca Juga

“Kami telah memvalidasi 11.269 data santri yang mendaftar dari 1.375 pondok pesantren. Validasi dilakukan berdasarkan ranking dengan kriteria prestasi, raport, piagam juara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), jumlah juz tahfizh Alquran, serta kondisi ekonomi keluarga santri,” terang Basnang di Jakarta, Senin (16/6).

"Dari hasil valiadasi, tercatat 4.160 santri berhak ikut tes seleksi," sambungnya.

Menurut Basnang, agar bisa mengikuti CBT-PBSB, santri harus membawa berkas pendaftaran online. Berkas ini dapat diunduh melalui akun masing-masing. Berkas dimaksud yaitu (1) formulir pendaftaran yang telah ditandatangani pimpinan pesantren, wali santri, serta santri pendaftar; (2) kartu tes seleksi CBT PBSB; dan (3) surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani santri pendaftar.

“Saat mengikuti tes seleksi, santri diminta menunjukkan kartu identitasnya berupa KTP atau Kartu Pelajar. Hal ini sebagai langkah verifikasi data akhir,” ujar Basnang menambahkan.

CBT PBSB tanggal 18 Juni ini akan berlangsung di lokasi yang teah ditentukan oleh Kanwil Kemenag Propinsi.

Tes ini diikuti para santri yang mendaftar di 18 perguruan tinggi mitra sebagai berikut.

  • UIN Jakarta (dengan kuota penerimaan sebanyak 9 santri),
  • UIN Bandung (10 santri),
  • UIN Yogyakarta (20 santri),
  • UIN Semarang (10 santri),
  • UIN Malang (11 santri),
  • UIN Surabaya (20 santri),
  • UIN Makassar (14 santri),
  • IPB Bogor (15 santri),
  • ITS Surabaya (8 santri),
  • UGM Yogyakarta (7 santri),
  • Universitas Cenderawasih Jayapura (8 santri),
  • UPI Bandung (8 santri),
  • UAI Jakarta (5 santri),
  • UNDIP Semarang (5 santri),
  • Ma’had Aly As’adiyah Sengkang (5 santri),
  • Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang (5 santri),
  • Ma’had Aly Kebon Jambu Cirebon (5 santri),
  • dan Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo (5 santri).

Basnang menambahkan, tes CBT PBSB sendiri dibagi menjadi lima sesi. Pertama, tes potensi akademik (60 menit). Kedua, tes bahasa dan kepesantrenan (60 menit). Ketiga, tes kemampuan bidang studi (90 menit). Keempat, tes tahfiz Alquran khusus bagi santri yang mendaftar pada UIN Malang (150 menit). Kelima, tes membaca kitab kuning dan hafalan 100 bait nazhom alfiyah khusus bagi santri yang mendaftar pada Ma’had Aly (60 menit) pada 19 Juni 2019.

“Santri harus aktif berkoordinasi dengan narahubung Kanwil Kemenag Propinsi dan perguruan tinggi mitra untuk mengetahui jadwal matrikulasi serta jadwal perkuliahan,” tutup Basnang.

Berikut adalah data sebaran jumlah santri pendaftar PBSB di masing-masing provinsi.

  • Nanggroe Aceh Darussalam (304 santri)
  • Sumatera Utara (100 santri)
  • Sumatera Barat (200 santri)
  • Riau (122 santri)
  • Jambi (144 santri)
  • Sumatera Selatan (143 santri)
  • Bengkulu (70 santri)
  • Lampung (100 santri)
  • Kepulauan Bangka-Belitung (49 santri)
  • Kepulauan Riau (11 santri)
  • DKI Jakarta (117 santri)
  • Jawa Barat (700 santri)
  • Jawa Tengah (460 santri)
  • Daerah Istimewa Yogyakarta (277 santri)
  • Jawa Timur (315 santri)
  • Banten (120 santri)
  • Bali (59 santri)
  • Nusa Tenggara Barat (88 santri)
  • Nusa Tenggara Timur (8 santri)
  • Kalimantan Barat (96 santri)
  • Kalimantan Tengah (30 santri)
  • Kalimantan Selatan (27 santri)
  • Kalimantan Timur (54 santri)
  • Kalimantan Utara (13 santri)
  • Sulawesi Utara (23 santri)
  • Sulawesi Tengah (34 santri)
  • Sulawesi Selatan (164 santri)
  • Sulawesi Tenggara (60 santri)
  • Gorontalo (86 santri)
  • Sulawesi Barat (40 santri)
  • Maluku (25 santri)
  • Maluku Utara (49 santri)
  • Papua Barat (26 santri)
  • Papua (46 santri)

sumber : kemenag.go.id
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement