REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menikah adalah sunah Nabi SAW (HR. ad-Darimi). Dalam Islam, tak ada istilah hari atau bulan "sial" untuk menikah.
Syawal dianggap bulan sial untuk menikah bagi bangsa Arab Jahiliyah. Alasannya, mereka mengamati pada bulan ini unta betina "syalat bi dzanabiha" (menolak mengangkat ekornya) untuk unta jantan. Istilah 'Syalat' dianggap muasal nama 'Syawal.'
Islam datang menampik takhayul. Aisyah berkata, "Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula. Maka, istri-istri Rasulullah SAW yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (HR Muslim). Aisyah suka menikahkan para sahabat perempuan pada Syawal.
Imam Nawawi berkata, "Di dalam hadis ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal. Para ulama kami (syafi’iyyah) telah menegaskan anjuran tersebut dan berdalil dengan hadis ini. Aisyah ketika menceritakan ini bermaksud membantah masyarakat Jahiliyah."
Sumber: Pusat Data Republika
Pengolah: Hasanul Rizqa