REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompleks garnisun dalam bangunan ini terus digunakan hingga tahun 1707. Mengunjungi Benteng Rohtas akan membuat siapa pun yang datang ke sana menyaksikan betapa bangunan itu menjadi basis pertahanan yang luar biasa pada masa lalu.
Dindingnya begitu tebal dan menjulang tinggi. Di bagian atasnya terdapat jalan yang biasa dilewati para pasukan panah. Siap melontarkan busur panah ke arah siapa pun yang mengancam keamanan dan pertahanan.
Bangunan itu berdiri sejak abad ke-16 di lokasi strategis utara Pakistan, Provinsi Punjab. Desain bangunan ini adalah gambaran arsitektur militer Muslim di Asia Tengah dan Selatan.
Bangunan utama memiliki luas 70 hektare. Konstruksinya terdiri atas tembok-tembok batu raksasa sepanjang lebih dari empat kilometer. Perpaduan antara tradisi arsitektur dan seni Islam sangat terlihat di sini. Benteng itu memiliki pengaruh besar pada pengembangan gaya arsitektur di Kerajaan Mughal.
Sher Sha Suri, pendiri dinasti Suri, memulai pembangunan Benteng Rohtas pada 1541. Mulanya tidak memiliki perencanaan yang matang. Contoh awal arsitektur militer Muslim ini mengikuti kontur situs bukit yang ada di sekitarnya.
Dinding bagian dalam memisah benteng bagian dalam dari sisa benteng. Pasokan air berada di sumur berundak. Sebuah tempat sujud indah yang dikenal sebagai Masjid Shahi terletak di dekat Gerbang Kabuli, dan Haveli Man Singh yang dibangun kemudian pada periode Mughal.