Senin 17 Jun 2019 18:04 WIB

Cuaca Panas di India Tewaskan 49 Orang dalam Sehari

Korban meninggal berasal dari wilayah yang terkenal miskin di India.

Rep: Umi Soliha/ Red: Nur Aini
Seorang pekerja memercikkan air ke wajahnya di tengah cuaca panas di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Kamis (13/6). Cuaca panas ekstrem melanda India dengan rata-rata suhu mencapai 48 derajat Celcius.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Seorang pekerja memercikkan air ke wajahnya di tengah cuaca panas di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Kamis (13/6). Cuaca panas ekstrem melanda India dengan rata-rata suhu mencapai 48 derajat Celcius.

REPUBLIKA.CO.ID, PATNA --  Cuaca panas ekstrem yang melanda Bihar, India telah menyebabkan 49 orang meninggal dalam 24 jam. Cuaca panas tersebut mencapai 50 derajat celsius selama beberapa hari terakhir.

Itu merupakan minggu ketiga Bihar dilanda cuaca yang sangat panas. Salah satu pejabat kesehatan senior, Vijay Kumar mengatakan korban meninggal berasal dari tiga distrik wilayah utara negara tersebut yang terkenal miskin.

Baca Juga

"Kematian mereka sangat tiba-tiba. Pada Sabtu (15/6) orang-orang yang terpapar langsung cuaca panas yang luar biasa itu dilarikan di rumah sakit yang berbeda. Sebagian besar dari mereka meninggal pada Sabtu malam dan beberapa pada Ahad pagi saat mendapatkan perawatan,"ujarnya seperti dilaporkan dari CNA, Sabtu (17/6).

Kumar menambahkan, sampai saat ini sekitar 40 orang masih mendapat perawatan di rumah sakit yang dikelola pemerintah di Aurangabad. Jumlah kematian, kata dia, kemungkinan masih akan meningkat jika gelombang panas masih berlanjut.

Ia menjelaskan, sebagian besar korban berusia di atas 50 tahun. Mereka dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi setengah sadar dengan gejala demam tinggi, diare, dan muntah.

Dua puluh tujuh orang tewas di distrik Aurangabad, 15 di Gaya dan tujuh di distrik Nawada. Menteri Kepala Negara Nitish Kumar telah mengumumkan kompensasi 400 ribu rupee (5.700 dolar AS) untuk keluarga setiap korban.

Menteri kesehatan India, Harsh Vardhan, mengimbau masyarakat  tidak meninggalkan rumah mereka sampai suhu turun. "Panas yang hebat ini akan berdampak pada otak dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan," katanya.

Sebagian besar wilayah di India utara telah mengalami lebih dari dua minggu panas ekstrem tersebut. Bahkan di daerah Rajasthan cuaca panas mencapai 50 derajat celcius.

Sebelumnya, gelombang panas yang terjadi pada 2015 telah menewaskan lebih dari 3.500 orang di India dan Pakistan. Pada 2017, para peneliti mengatakan Asia Selatan, yang merupakan rumah bagi seperlima dari populasi dunia, akan terpapar cuaca yang sangat ekstrem jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pemanasan global.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement