REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan dakwah di Papua terus berkembang. Perkembangan itu seiring dengan hadirnya kader dakwah dari Pesantren Nuu Waar.
Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadzlan Gharamatan menjelaskan, peran dakwah para santri Nuu Waar mulai terasa. "Selain mereka jadi guru, pegawai bidan, atau lainnya, orientasi dakwah tetap menjadi kewajiban, Ujarnya.
Ustaz Fadzlan yang dulu dikenal dengan dakwahnya menggunakan sabun mandi tersebut juga menjelaskan bagaimana strategi dakwah yang ia lakukan saat ini agak berbeda dengan dakwah sebelum. Menurutnya setiap daerah memiliki strategi yang berbeda.
"Tergantung wilayah karena setiap daerah beda caranya. Bahkan, metode sabun pun masih tetap berjalan hingga hari ini," Katanya.
Ustaz Fadzlan pun mengatakan, dakwah yang ia lakukan banyak sekali rintangan dan tantangannya. Namun baginya rintangan dakwah merupakan sesuatu yang harus tetap disyukuri.
"Dakwah itu nikmat, tantangan itu nikmat. Ketika tantangan itu kita jadikan sebagai energi kita untuk berdakwah, bismillah, apapun yang terjadi tidak akan jadi masalah," Katanya.
Ustaz Fadzlan pun berpesan kepada seluruh umat islam khususnya yang ada di Indonesia untuk selalu bersama-sama bergabung dalam berdakwah untuk menyelamatkan manusia menuju ketaatan kepada Allah SWT dan tidak menjadikan diri menjadi siapa - siapa kecuali menjadi hamba Allah SWT.
"Marilah bersama-sama, untuk yang punya ilmu silahkan megajarkan, yang punya harta silahkan infaq, wakaf dan sedekah dan untuk yang punya tenaga silahkan untuk memberikan nasehat. Kita bersatu padu demi kebaikan dakwah menjaga warisan ajaran Nabi Muhammad SAW sehingga dakwah ini terus berkembang di muka bumi," Pungkasnya.