Selasa 18 Jun 2019 06:38 WIB

Hampir 100 Anak Wafat Akibat Panas Ekstrem di Bihar India

Hampir 100 anak wafat akibat esefalitis atau radang otak.

Rep: Muhammad Tiarso Baharizqi / Red: Nashih Nashrullah
Seorang pekerja memercikkan air ke wajahnya di tengah cuaca panas di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Kamis (13/6). Cuaca panas ekstrem melanda India dengan rata-rata suhu mencapai 48 derajat Celcius.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Seorang pekerja memercikkan air ke wajahnya di tengah cuaca panas di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Kamis (13/6). Cuaca panas ekstrem melanda India dengan rata-rata suhu mencapai 48 derajat Celcius.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI –Hampir 100 anak telah meninggal bulan ini karena ensefalitis, atau pada umumnya dikenal sebagai radang otak, di negara bagian Bihar, India timur, India. 

Sebanyak 97 anak telah meninggal dunia dan 146 sedang dirawat karena penyakit itu, yang terjadi dalam wabah musiman setiap musim panas, Hal ini disampaikan oleh Shailesh Prasad Singh, seorang pejabat medis di distrik negara bagian Muzaffarpur pada Senin (17/6).    

Baca Juga

"Tidak ada fasilitas yang baik di sini, seandainya fasilitasnya bagus, dia tidak akan mati," Ujar Sunil Ram, ayah dari seorang gadis yang meninggal, mengatakan kepada Reuters  di luar rumah sakit yang dikelola pemerintah. 

Otoritas pemerintah pusat India dan negara bagian India mengatakan, mereka telah melakukan segala hal yang mungkin untuk bisa merawat anak-anak yang sakit.  

Ensefalitis adalah peradangan otak, yang disebabkan oleh salah satu dari sejumlah virus. Gejalanya meliputi demam tinggi, muntah, dan dalam kasus yang parah akan terserang kejang, kelumpuhan, dan koma. Bayi dan orang tua sangat rentan.  

Lima tahun lalu, wabah serupa juga pernah menewaskan sekitar 380 orang di Bihar, yang merupakan negara bagian terpadat ketiga di India.

Saat ini, masyarakat melakukan aksi unjuk rasa dan  berkumpul di New Delhi untuk menuntut intervensi segera oleh pemerintah pusat di Bihar. Menteri Kesehatan Harsh Vardhan, dikabarkan telah mengunjungi negara bagian itu pada Ahad untuk menilai situasi.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement