Selasa 18 Jun 2019 10:20 WIB

Ini Faktor Optimisme BI terhadap Ekonomi Tahun Depan

Pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro APBN 2020 ditargetkan 5,3 persen.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kirii) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2019). Rapat kerja tersebut membahas asumsi dasar dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan Fiskal RAPBN 2020.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kirii) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2019). Rapat kerja tersebut membahas asumsi dasar dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan Fiskal RAPBN 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik pada tahun depan. Setidaknya ada empat faktor yang melandasi keyakinan tersebut, termasuk perbaikan kondisi ekonomi global, sehingga berdampak pada pertumbuhan kinerja ekspor Indonesia. 

Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mencapai 3,4 persen pada 2020 atau naik dari tahun ini, 3,3 persen. Demikian juga dengan harga komoditas yang diprediksi naik. 

Baca Juga

"Pertimbangan ini memberikan peluang bahwa ekspor Indonesia akan lebih baik," tuturnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/6). 

Perry memprediksi, pertumbuhan ekspor Indonesia pada tahun depan dapat menyentuh 4,4 hingga 4,8 persen dibanding dengan tahun ini. Angka tersebut memang lebih kecil dibanding dengan target pertumbuhan ekspor versi pemerintah pada 2020 yang mencapai 5,5 sampai 7,0 persen.