Selasa 18 Jun 2019 13:13 WIB

Dompet Dhuafa Berupaya Penuhi Kebutuhan Korban Banjir Konawe

Dompet Dhuafa menggelar 'Minggu Ceria' sebagai penanggulangan dampak psikologis.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Dua warga menerobos banjir yang terjadi di Desa Tonduno, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (17/6/2019).
Foto: Antara/Jojon
Dua warga menerobos banjir yang terjadi di Desa Tonduno, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (17/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa mengerahkan berbagai upaya agar kebutuhan darurat berupa makanan, air bersih, pakaian dan obat-obatan bagi para pengungsi bisa disalurkan untuk kelangsungan para korban yang terdampak banjir yang menerpa beberapa wilayah Kabupaten Konawe Utara. Hal ini disampaikan Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi drg. Imam Rulyawan MARS.

Baca Juga

"Tim (Dompet Dhuafa) menggelar 'Minggu Ceria' sebagai penanggulangan dampak psikologis dengan melibatkan anak-anak korban banjir," kata Imam dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (18/6).

Data yang terhimpun oleh tim Dompet Dhuafa di lapangan pada Sabtu (15/6) di beberapa Kecamatan seperti Kecamatan Abuki banjir sudah surut. Aktivitas pengungsian sudah tidak ada dan keseharian masyarakat mulai berjalan normal. Kerugian paling kentara terlihat pada lahan pertanian di Kecamatan Asinua.

Kegiatan dan situasi di Kec Asinoua sudah stabil tapi terdapat titik longsor di jalan penghubung desa di Wanggeduku Barat karena dua dari lima desa masih digenangi debit air setinggi 50-100 sentimeter.

Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa #jangantakutberbagi telah membuka Pos Hangat dan mendistribusikan bantuan kepada wilayah Sulawesi tenggara yang terendam banjir. Tim penanganan anak merangkul dan mendekatkan diri kepada anak-anak dengan metode bermain dan belajar dengan tema ''Minggu CERIA".

Tim respon bencana DMC Dompet Dhuafa sendiri mendirikan tiga posko yakni Pos Kendari di Talk Cafe, Jl Malala, Kendari untuk pengumpulan donasi bantuan; Pos Pondidaha untuk layanan pengungsian; dan Pos Relawan di jalan Abdullah Silondae, Lorong SMA 1 Unaaha, Ruko Bugis Syar’i, Kelurahan Tumpas, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe.

Sebelumnya tiga aliran sungai meluap yakni Sungai Lalindu, Sungai Walasolo dan Sungai Wadambali yang mengakibatkan banjir. Enam kecamatan menjadi dampak banjir akibat meluapnya air sungai, yaitu Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Landawe, Langgikima, Oheo dan Wiwirano.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement