REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa mengerahkan berbagai upaya agar kebutuhan darurat berupa makanan, air bersih, pakaian dan obat-obatan bagi para pengungsi bisa disalurkan untuk kelangsungan para korban yang terdampak banjir yang menerpa beberapa wilayah Kabupaten Konawe Utara. Hal ini disampaikan Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi drg. Imam Rulyawan MARS.
"Tim (Dompet Dhuafa) menggelar 'Minggu Ceria' sebagai penanggulangan dampak psikologis dengan melibatkan anak-anak korban banjir," kata Imam dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (18/6).
Data yang terhimpun oleh tim Dompet Dhuafa di lapangan pada Sabtu (15/6) di beberapa Kecamatan seperti Kecamatan Abuki banjir sudah surut. Aktivitas pengungsian sudah tidak ada dan keseharian masyarakat mulai berjalan normal. Kerugian paling kentara terlihat pada lahan pertanian di Kecamatan Asinua.
Kegiatan dan situasi di Kec Asinoua sudah stabil tapi terdapat titik longsor di jalan penghubung desa di Wanggeduku Barat karena dua dari lima desa masih digenangi debit air setinggi 50-100 sentimeter.
Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa #jangantakutberbagi telah membuka Pos Hangat dan mendistribusikan bantuan kepada wilayah Sulawesi tenggara yang terendam banjir. Tim penanganan anak merangkul dan mendekatkan diri kepada anak-anak dengan metode bermain dan belajar dengan tema ''Minggu CERIA".
Tim respon bencana DMC Dompet Dhuafa sendiri mendirikan tiga posko yakni Pos Kendari di Talk Cafe, Jl Malala, Kendari untuk pengumpulan donasi bantuan; Pos Pondidaha untuk layanan pengungsian; dan Pos Relawan di jalan Abdullah Silondae, Lorong SMA 1 Unaaha, Ruko Bugis Syar’i, Kelurahan Tumpas, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe.
Sebelumnya tiga aliran sungai meluap yakni Sungai Lalindu, Sungai Walasolo dan Sungai Wadambali yang mengakibatkan banjir. Enam kecamatan menjadi dampak banjir akibat meluapnya air sungai, yaitu Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Landawe, Langgikima, Oheo dan Wiwirano.