REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor resmi dilaksanakan pada Selasa (18/6). Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meyakini, kondisi bebas kendaraan tidak akan meredupkan ekonomi masyarakat.
Ia mengatakan, uji coba ini akan dilakukan beberapa kali, tidak cuma Selasa Wage. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dilaksanakan pada akhir pekan seperti Jumat malam atau Sabtu malam.
Melalui uji coba ini, Heroe merasa akan ditemukan hal-hal yang masih perlu diselesaikan. Selain itu, membiasakan masyarakat termasuk pedagang.
"Ini uji coba tidak hanya sekali, akan kita coba beberapa kali," kata Heroe saat melakukan kunjungan ke Malioboro pada Selasa (18/6) pagi.
Soal kekhawatiran pelaku usaha, ia mengingatkan, Pemkot Yogyakarta mendapatkan itu pula ketika ingin membersihkan lokasi parkir. Tapi, ia merasa, semua kekhawatiran akan sirna ketika terbiasa.
Sebab, Heroe menegaskan, kebijakan ini tidak akan membuat orang-orang merugi. Ia menekankan, kebijakan ini untuk kebaikan bersama dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Malioboro.
Bagi Heroe, kebijakan ini jelas bukan untuk membuat Malioboro mati, tapi justru menjadikan Malioboro lebih hidup. Karenanya, ia mengaku wajar jika ada kekhawatiran karena semua perlu dibiasakan.
"Ini tidak akan meredupkan perekonomian masyarakat, seperti dulu memindahkan parkir, banyak yang menolak, tapi sekarang buktinya lebih baik, uji coba kita lakukan berkali-kali untuk membiasakan," kata Heroe.
Terkait kantung parkir, ia masih akan melakukan pembicaraan dengan Pemprov DIY. Sekitaran Malioboro sendiri sudah ada Parkir Abu Bakar Ali, di Beskalan, di Perwakilan, di UPN, di Senopati dan di Serwadani.
Heroe menegaskan, untuk kantung tidak menutup kemungkinan jumlah bertambah. Hari ini, untuk melihat situasi, Heroe bahkan mengaku akan bersepeda ke sekeliling Malioboro.