REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond bersiap mundur sehubungan dengan warisan rencana pengeluaran Perdana Menteri Theresa May, kata ITV pada Selasa (17/6), dengan mengutip Press Association.
Beberapa sumber senior pemerintah mengatakan kepada Press Association ketegangan antara para pejabat di kantor Kementerian Keuangan dan perdana menteri telah mencapai titik didih sehubungan dengan rencana pengeluaran May.
ITV, yang mengutip satu sumber yang mengetahui mengatakan keinginan May untuk mengeluarkan sebanyak sembilan miliar pound (11,3 miliar dolar AS) setiap tahun untuk pendidikan selama tiga tahun, termasuk rencana membangun gedung sekolah baru dan memberi guru gaji yang lebih tinggi telah menyulut ketegangan.
Hammond, Kanselir May, menentang rencana itu dan bersiap meletakkan jabatan, dalam apa yang akan menjadi tindakan luar biasa beberapa pekan sebelum May meninggalkan posisinya. Pemerintah Inggris diketahui meminta Hammond membebaskan uang dari 26,6 miliar pound yang ia sisihkan dalam kasus Brexit tanpa-kesepakatan untuk mendanai rencana tersebut.
May mundur sebagai Ketua Partai Konservatif pada 7 Juni tapi mengatakan ia akan tetap menjadi perdana menteri sampai persaingan mengenai pemimpin baru diselesaikan. Boris Johnson, mantan wali kota London dan menteri luar negeri berada di depan pesaingnya untuk menjadi pemimpin partai dan kendati sejauh ini memutuskan untuk menjauhkan diri dari perdebatan dengan pesaingnya, popularitasnya masih kuat.