Selasa 18 Jun 2019 14:59 WIB

Kapal Tenggelam Sumenep Nyebrang Lewat Jalur Tikus

Pelabuhan Gowa-Gowa yang merupakan titik pemberangkatan merupakan pelabuhan liar

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petugas mengidentifikasi korban meninggal dunia kecelakaan perahu tenggelam di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petugas mengidentifikasi korban meninggal dunia kecelakaan perahu tenggelam di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, Fattah Jasin menyebutkan, tenggelamnya Kapal Motor Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep, tepatnya di antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, Sumenep, Madura, Senin (17/6) di luar pengawasan . Itu tak lain karena menurutnya, pelabuhan yang dilalui merupakan jalur tikus, yang bukan digunakan untuk penumpang orang.

Fattah mengatakan, Pelabuhan Gowa-Gowa yang merupakan titik pemberangkatan KM Arim Jaya merupakan pelabuhan liar. Sementara Pelabuhan Dungkek, Sumenep, atau pelabuhan yang menjadi tujuan kapal nahas tersebut, merupakan pelabuhan perikanan, dan bukan pelabuhan penumpang.

Baca Juga

"Dungkek belum secara resmi dikelola sebagai pelabuhan laut maupun penyeberangan tapi pelabuhan perikanan. Gowa-Gowa ya liar pelabuhannya," kata Fattah saat dikonfirmasi Selasa (18/6).

Fattah menjelaskan, pelabuhan resmi untuk penyeberangan penumpang yang ada di wilayah tersebut adalah Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Sementara dua pelabuhan tadi, ditegaskannya bukan pelabuhan resmi. "Kalau Kalianget itu resmi dikelola Pelindo," ujar Fattah.