REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Mahad Aljamiah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, menjadi pusat atau tempat basis pengkaderan mahasiswa baru untuk menjadi calon intelektual Muslim yang moderat.
"Mahad Aljamiah, menjadi pusat pengkaderan intelektual muslim yang berkompoten, bermutu, dan moderat," ucap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu, Abidin Djafar, di Palu, Selasa.
Mahad Aljamiah, merupakan salah satu lembaga yang dimiliki IAIN Palu dan diakui negara lewat Kementerian Agama RI untuk menunjang pembentukan kompotensi dan daya saing akademik mahasiswa.
Mahad Aljamiah yang menyatu dengan rusunawa IAIN Palu di Kelurahan Tipo Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, kata Abidin, menjadi pondok pesantrennya PTKIN IAIN Palu.
Di tempat itu, sebut Abidin, IAIN Palu akan menggodok mahasiswa baru 2019 yang mendaftar dari tiga jalur instrumen pendaftaran meliputi SPAN, UMPTKIN, dan mandiri.
"Pendekatan pembinaan dan pengkaderan memadukan konsep modern, akademik dan pesantren. Hal ini karena rusunawa dan Mahad Aljamiah adalah pesantrennya perguruan tinggi Islam negeri," sebut dia.
Mahasiswa baru 2019, sebelum mengikuti pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK), mengikuti proses pembinaan di Mahad Aljamiah dengan materi meliputi, pengenalan dan peningkatan pemahaman Islam wasathiyah (Islam moderat), pembinaan akhlak, pembinaan kebahasaan meliputi Arab dan Inggris, dan terakhir pembinaan baca dan tulis Alquran.
IAIN Palu melibatkan tenaga pengajar guru bahasa Arab dan Inggiris dari madrasah aliyah Negeri dan SMA, serta tenaga pengajar dari pondok pesantren seperti Pesantren Alkhairaat dan Pesantren Cabang Gontor di Sigi (Pesantren Ngatabaru).
"Jadi pembinaan di Mahad Aljamiah itu adalah tahap pertama dalam proses pengkaderan, sebelum mahasiswa baru mengikuti PBAK. Jadi, ini belum melibatkan dosen," ujar dia.
Selanjutnya, mahasiswa baru yang telah membayar uang kuliah tunggal (UKT) setelah mengikuti pembinaan di Mahad Aljamiah, urai Abidin, akan menghadapi tahapan II dalam proses pembinaan yang melibatkan dosen pada jenjang matrikulkasi.
Di jenjang materikulasi, dia menjelaskan, mahasiswa baru akan dibina dengan materi meliputi Islam wasathiyah, wawasan kebangsaan, cara belajar efektif di perguruan tinggi dan terakhir kode etik mahasiswa.
Usai dari jenjang matrikulasi, mahasiswa baru akan menghadapi proses pembinaan ketiga, yaitu PBAK, yang materinya juga Islam wasathiyah dan budaya akademik.
"Nah, di pintu masuk ketiga ini, melibatkan dosen dan mahasiswa dalam proses pembinaan mahasiswa baru," sebut dia.
Proses pembinaan mahasiswa baru dimulai oleh IAIN Palu pada Rabu 19 Juni hingga 18 Agustus 2019.