Selasa 18 Jun 2019 21:21 WIB

Ustaz Tanjung: UIII akan Kibarkan Bendera Moderasi

Keberadaan kampus ini menjadi penting dalam mewujudkan Islam rahmatan lil alamin.

Ustaz Hasan Basri Tanjung
Foto: Republika TV
Ustaz Hasan Basri Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor, Ustaz Hasan Basri Tanjung, mengapresiasi berdirinya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), yang direncanakan akan segera beroperasi pada 2020 mendatang. Pada Kamis (13/6) lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah melantik Prof Komaruddin Hidayat sebagai Rektor UIII periode 2019-2024 di kantor Kementerian Agama di Jakarta.

Ustaz Tanjung mengatakan, kehadiran kampus ini akan menjadi pusat kajian dan rujukan peradaban Islam dunia. Selain itu, menurut dia, kampus ini juga diharapkan akan menjadi bendera peradaban Islam Indonesia yang akan mewarnai peradaban dunia Islam. Hal demikian, seperti disebutkan oleh Menag Lukman, bahwa UIII akan mewujudkan tiga hal penting, yakni keindonesiaan, keislaman, dan kemanusiaan.

"Sepatutnya kita bersyukur kehadirat Allah SWT atas berdirinya Universitas Islam berskala internasional ini. Kehadiran UIII menjadi sangat penting untuk mengibarkan bendera moderasi Islam, yakni Islam rahmatan lil alamin," kata Ustaz Tanjung melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id.

Ia mengatakan, gagasan pendirian kampus ini sudah muncul beberapa tahun lalu. Pada 2016 lalu, gagasan tersebut dikuatkan dengan dukungan politik pemerintah melalui peraturan presiden. Artinya, menurut dia, kebijakan pemerintah untuk membangun kampus ini sangat kuat di bawah kendali kementerian agama.

Ia menambahkan, keberadaan kampus ini menjadi penting di tengah semakin menyebarnya pemikiran yang ekstrem baik kiri maupun kanan di dalam masyarakat Islam dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Ustaz Tanjung mengatakan, paham takfiri (mengkafirkan) yang digaungkan segelintir orang yang menggunakan bendera Islam telah berdampak buruk bagi peradaban Islam. Tidak hanya soal fiqih yang menyebabkan mudahnya orang mengklaim bid'ah, tetapi ada pula yang dinilainya lebih berbahaya karena sudah sampai ke ranah politik kekuasaan.

"Melalui kampus yang mendunia ini, maka tiga misi penting yang diembannya, yakni keindonesiaan, keislaman, dan kemanusiaan dapat mewarnai pemikiran dan tindakan umat Islam di seluruh penjuru dunia. Insya Allah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement