REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas jual-beli di Pasar Batu Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, kembali normal usai terjadi kebakaran pada tiga toko pada 7 Juni lalu. Berdasarkan pantauan banyak pembeli sudah berlalu-lalang melakukan transaksi di pasar yang juga salah satu pusat penjualan batu permata terbesar se-Asia Tenggara ini, meski belum terlalu ramai. Terlihat pula beberapa turis asing yang datang melihat-lihat jajaran perhiasan dari ragam batu dan barang-barang antik di sana.
"Sekarang sudah normal, awal-awal sekitar seminggu setelah terbakar sangat mempengaruhi jumlah pengunjung yang datang, saya rasa karena masyarakat tahunya pasar ini terbakar semua, padahal hanya tiga toko saja, itu pun pemiliknya satu orang yang sama," kata Anwar, pemilik toko perhiasan batu akik tepat di sebelah toko yang terbakar, Selasa (18/6).
Sementara itu, mandor para pekerja perbaikan, Kamil mengatakan tiga toko perhiasan batu dan barang antik yang sempat terbakar akibat arus pendek listrik tersebut masih memerlukan banyak perbaikan dan belum bisa dipastikan kapan rampung.
"Lama karena kan tidak hanya membetulkan toko saja, namun mengganti seluruh kabel-kabel area ini (sekitar toko) dengan kabel yang baru, kabelnya banyak sekali," kata Kamil.
Kamil mengatakan setelah rampung mengganti kabel, saat ini pekerjayang berjumlah enam orang sedang fokus memperbaiki plafon. Walau belum dapat memastikan kapan perbaikan akan selesai, ia berharap dapat menyelesaikannya dalam beberapa hari ke depan bila tidak ada kendala.