Selasa 18 Jun 2019 17:46 WIB

Grab Dorong Akselerasi Startup Memperkuat Asia Tenggara

GVV Grab akan mendidik startup yang memberdayakan pengusaha mikro.

Grab bermitra dengan Sinar Mas Land untuk mendukung Grab Ventures Velocity Angkatan 2.
Foto: Sinar Mas Land
Grab bermitra dengan Sinar Mas Land untuk mendukung Grab Ventures Velocity Angkatan 2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengevaluasi lebih dari 150 startup di Asia Tenggara, Grab hari ini mengumumkan startup yang terpilih mengikuti Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 2. GVV merupakan program andalan untuk peningkatan lebih lanjut dari Grab bagi post-seed startup.

GVV Angkatan 2 memiliki tema yang bertajuk ‘Memberdayakan Pengusaha Mikro di Asia Tenggara’ dan Grab telah memilih 10 startup yang berasal dari kawasan Asia Tenggara. Tujuh startup berasal dari Indonesia (Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, dan Qoala), dua startup berasal dari Singapura (Treedots dan GLife), dan satu startup berasal dari Malaysia (MyCash Online). Tema ini semakin memperkuat komitmen berkelanjutan Grab kepada Pemerintah Indonesia untuk mengambil peran utama dalam mengembangkan ekosistem agritech tidak hanya di Indonesia tetap juga Asia Tenggara.

Baca Juga

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengatakan, Indonesia dan Asia Tenggara telah menjadi salah satu "surga" bagi tumbuhnya startup digital. Tingkat pertumbuhannya sangat pesat, bahkan lebih tinggi dari negara-negara maju di dunia.

Kondisi ini menggembirakan, sekaligus makin melecut pemerintah, sebagai fasilitator dan akselerator digitalisasi, untuk terus mengembangkan ekosistem yang mendukungnya. Oleh karena itu, Rudiantara mengatakan, sangat mengapresiasi inisiatif berkelanjutan dari Grab melalui program Grab Ventures Velocity (GVV) ini.

Saya yakin, dengan bersama-sama kita dapat membangun Asia Tenggara yang lebih kuat sebagai rumah dan ekosistem bagi banyak startup yang luar biasa. Selain itu, melalui program GVV ini saya berharap agar startup Indonesia juga mampu berkompetisi secara global dan mengharumkan nama bangsa,” ujarnya seperti dalam siaran pers, Selasa (18/6).

Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang disampaikan melalui Sudarto, Staf Ahli Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, juga mendukung program Grab Ventures Velocity dan berharap program ini dapat memperkuat ekonomi digital Indonesia. “Ekonomi digital diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Kami mendukung inisiatif Grab sebagai platform untuk menumbuhkan talenta digital muda terutama di sektor pertanian dan UKM," katanya.

photo
Grab bermitra dengan Sinar Mas Land untuk mendukung Grab Ventures Velocity Angkatan 2.

Sebagai everyday super app terkemuka di Asia Tenggara, Grab percaya dalam menciptakan teknologi untuk kebaikan (tech for good) dan melalui Grab Ventures Velocity, Grab ingin mendorong akselerasi jutaan startup dan pengusaha mikro untuk membangun Asia Tenggara yang lebih kuat. Pada angkatan pertama, Grab mendukung beberapa startup di Indonesia seperti BookMyShow dan Sejasa, memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih baik dan menyelesaikan masalah sosial.

"Menjadi Decacorn pertama di Asia Tenggara merupakan perjalanan yang sangat kami syukuri dan kali ini kami ingin berkontribusi kembali dan membagikan apa yang telah kami pelajari untuk juga berkontribusi pada kemajuan bangsa,” jelas Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia.

Grab juga bermitra dengan Sinar Mas Land untuk mendukung Grab Ventures Velocity Angkatan 2 dengan aset strategis perusahaan dimana BSD City akan menjadi lokasi diselenggarakannya GVV. BSD Smart Digital City dikembangkan untuk menjadi tempat berkumpulnya bakat digital dan area ekonomi digital yang kondusif.

Irawan Harahap, Project Leader of Digital Hub Sinar Mas Land mengatakan, Sinar Mas Land menyambut baik pelaksanaan Grab Venture Velocity (GVV) untuk memberdayakan startup dan mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Tanah Air. Agenda ini bertepatan dengan upaya kami dalam pengembangan BSD City sebagai kawasan ekonomi digital, khususnya di kawasan Digital Hub. Tidak menutup kemungkinan bibit unggul dari GVV nantinya juga bisa bergabung bersama perusahaan teknologi dan digital startup lainnya di Digital Hub.

BSD City telah mengembangkan fasilitas dan infrastruktur digital untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi penghuninya. Kota ini baru saja memulai perjalanannya menjadi pionir integrated smart digital city dengan mengembangkan proyek Digital Hub yang dirancang sebagai ekosistem digital di Indonesia. Area seluas 25 hekatare didedikasikan sebagai area “Silicon Valley” Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari perusahaan digital dan TI.

Startup GVV Angkatan 2 akan menguji proyek awal mereka dalam ekosistem Grab. Dibandingkan dengan proyek awal Angkatan 1 yang hanya diintegrasikan pada aplikasi Grab, proyek awal Angkatan 2 akan dilakukan pada beberapa channel. Menyesuaikan dengan layanan yang mereka tawarkan, startup Angkatan 2 ini akan menguji proyek awal mereka melalui aplikasi Grab, basis merchant GrabFood, atau jaringan agen Kudo.

Melalui jaringan agen Kudo yang tersebar di lebih dari 500 kota di Indonesia, Kudo akan memberikan kesempatan bagi startup terpilih untuk menerapkan ide dan inovasi bisnisnya untuk bekerja sama dalam memberdayakan warung agar dapat terlibat dalam kemajuan teknologi. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen #MajuinWarung milik Kudo untuk mendukung warung menjadi serba bisa dalam menawarkan berbagai produk dan layanan.

Program GVV akan berlangsung selama 16 minggu setelah kesepuluh startup melakukan pitching kepada Grab. Startup yang berhasil akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama Grab dalam bentuk pendanaan atau kemitraan komersial.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement