Selasa 18 Jun 2019 22:44 WIB

PKS Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Mursi

PKS mendoakan rakyat Mesir mencapai kesejahteraan.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Muhammad Hafil
Mantan presiden Mesir Muhammad Mursi saat berada di pengadilan di Kairo, Mesir, 21 Juni 2015.
Foto: AP Photo/Ahmed Omar
Mantan presiden Mesir Muhammad Mursi saat berada di pengadilan di Kairo, Mesir, 21 Juni 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sosial (PKS) turut merasakan kesedihan mendalam atas meninggalnya mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi. Mursi dianggap sebagai salah satu pemimpin yang tangguh setelah tumbangnya kepemimpinan presiden Hosni Mubarak.

Diketahui, Mursi merupakan tokoh utama Ikhwanul Muslimin yang menjadi presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis pada 2012. Dia dilengserkan setelah protes masal yang menentang pemerintahannya.

Baca Juga

"Pertama bela sungkawa. Beliau Presiden pertama paska tumbangmya Hosni Mubarak," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (18/6).

Mardani juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan untuk menerima cobaan tersebut. Selain itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu berharap masyarakat Mesir dapat melewati tekanan atas meninggalnya Mursi.

"Mendoakan rakyat Mesir dapat melewati masa sulitnya menuju kemajuan dan kesejahteraan," ujarnya.

Ke depannya, kata Mardani, jika ditemukan indikasi kematian yang tidak normal maka sudah sepantasnya pemerintah Mesir untuk mengusutnya. Sebab, mengungkap kejelasan terkait kematian Mursi juga telah mendapat desakan dari sejumlah pihak internasional.

"Wajar kalau masyarakat internasional meminta penejelasan," tuturnya.

Sementata, Human Rights Watch telah menyerukan agar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan penyelidikan independen dan internasional terhadap wafatnya, Mursi. Direktur Timur Tengah dan Afrika Utara pada Human Rights Watch (HRW), Sarah Leah Whitson mengatakan, Dewan Hak Asasi Manusia PBB harus melakukan itu atas berbagai laporan pelanggaran HAM di Mesir, termasuk kematian Mursi.

Dalam laporan HRW itu, Mursi diketahui tidak memiliki tempat tidur di selnya. Di Penjara al-Mulhaq Kairo, bagian dari Kompleks Penjara Tora, dia menderita rasa sakit di leher dan punggungnya karena tidur di lantai.

Mursi juga disebut mengalami sakit pada mata kirinya dan dokter di penjara mengatakan Mursi perlu dioperasi. Namun, tidak ada tindak lanjut medis untuk masalah kesehatan ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement