REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- PT Angkasa Pura I (Persero) akan memindahkan penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Adisutjipto, Sleman, ke Bandara Internasional Yogyakarta (BIY), Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perpindahan dilakukan mulai September 2019.
"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh maskapai baik domestik maupun internasional di Adisutjipto untuk siap-siap pindah ke Bandara Internasional Yogyakarta," kata Pelaksana Tugas General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, DIY, Rabu (19/6).
Ia mengatakan pemindahan penerbangan domestik dan internasional tidak dilangsungkan serentak, namun secara bertahap. Hingga akhir tahun, masih dalam tahap pembangunan fasilitas mulai dari jembatan layang, pelebaranjalan hingga jalur rel bandara.
Saat ini, jumlah pengguna pesawat di Adisutjipto mencapai 26 ribu penumpang per hari. Kalau seluruh penerbangan dipindahkan tiba-tiba ke Bandara Internasional Yogyakarta bisa menimbulkan permasalahan, maka dari itu kereta bandara sangat krusial, nanti disusul pelebaran jalan dan realisasi pembangunan jalan tol.
"Kami khawatir kalau semua maskapai di Adisutjipto langsung dipindah, sementara fasilitas masih minim, dapat terjadi penumpukan calon pengguna jasa penerbangan menuju Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.
Manajer Proyek Bandara Internasional Yogyakarta Taochid Purnama Hadi mengatakan progres pembangunan BIY secara keseluruhan telah mencapai 60 persen. Sudah termasuk bangunan terminal dan flyover.
Sedangkan untuk sisi udara telah rampung sejak Mei kemarin. "Untuk pintu masuk dan keluar sudah siap dan tidak ada masalah," kata dia.
Untuk mengejar penyelesaian proyek pada September mendatang, pihaknya menargetkan tiap minggu ada progres sebesar 2,5 persen. "Pada Lebaran kemarin, pembangunan BIY sempat terhenti karena pekerja diliburkan. Dan minggu ini mulai beraktivitas penuh, harapannya nanti tiap minggu ada progres 2,5 persen," katanya.