Rabu 19 Jun 2019 10:03 WIB

Kekeringan, Temanggung Siapkan 350 Tangki Air Bersih

Kekeringan diprediksi terjadi di 11 kecamatan di Temanggung.

Warga antre untuk mendapatkan air bersih secara gratis saat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan air bersih.
Foto: Antara/Siswowidodo
Warga antre untuk mendapatkan air bersih secara gratis saat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran bantuan air bersih untuk penyaluran 350 mobil tangki guna mengatasi kekeringan pada musim kemarau 2019.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan, sementara Pemkab Temanggung menyiapkan 350 mobil tangki. "Nanti kalau ada kekurangan, seperti tahun-tahun sebelumnya kami kerja sama dengan swasta melalui dana CSR dan juga pengajuan bantuan APBD Provinsi serta DIPA BNPB," katanya, Rabu (19/6).

Baca Juga

Ia menuturkan untuk mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau, ia sudah melakukan pemetaan. Hasilnya, kekeringan terjadi di 11 kecamatan atau hampir sama dengan tahun lalu.

Ia menyebutkan, 11 kecamatan tersebut, yakni Kaloran, Kandangan, Kranggan, Selopampang, Jumo, Gemawang, Pringsurat, Bejen. Kledung, Bulu, dan Candiroto. Menurut dia, dari 11 kecamatan yang mungkin mengalami kekeringan tersebut, kondisi paling parah diperkirakan terjadi di dua kecamatan, yakni Kandangan dan Kaloran.

"Kami sudah siapkan lima mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih ke daerah kekeringan," katanya.

Ia menyebutkan, kelima mobil tangki tersebut berasal dari Dinas Sosial, PMI, PDAM, BPBD, dan bantuan dari provinsi. Ia menuturkan, berdasarkan perkiraan dari BMKG, musim kemarau mulai pekan ketiga ketiga Mei 2019 dan puncaknya pada Agustus-September 2019.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement