REPUBLIKA.CO.ID, KOTA KUWAIT — Kuwait menghadapi tantangan serius dalam mengelola limbah padat di negara itu sejak beberapa tahun lalu. Adanya penimbunan material yang tidak dapat terurai secara alamiah, seperti plastik ke tempat pembuangan sampah menyebabkan kontaminasi air tanah. Belum lagi, adanya migrasi air limbah yang mengkhawatirkan masyarakat.
Seorang warga bernama Sanaa al-Qamlaas menyaksikan bagaimana pembuangan sampah yang tidak etis dari semua jenis bahan limbah ke berabagai tempat. Sejak saat itu, dia merasa perlu ada perubahan dalam pengelolaan limbah di Kuwait.
“Saya sering mengunjungi tempat pembuangan sampah dan sulit bagi saya untuk tidak menangis menyaksikannya,” kata al-Qamlaas dilansir di Arab News, Selasa (18/6).
Saat itu, dia memutuskan untuk berupaya, setidaknya menghentikan sampah plastik ke tempat pembuangan sampah. Dia menganggap sampah plastik tidak kalah membahayakan dalam menimbulkan dampak negatif pada lingkungan