REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Dokumen tentang Persaudaraan Manusia bagi Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama atau Deklarasi Abu Dhabi telah ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Ahmad Al-Tayyeb beberapa waktu lalu. Pemaknaan dan pengejewantahan Deklarasi Abu Dhabi pun terus diupayakan masyarakat lintas agama.
Dalam pandangan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antaragama dan Peradaban, Prof Syafiq A Mughni, tantangan global dewasa ini meliputi pacuan senjata, ketidakadilan sosial, korupsi, kesenjangan ekonomi, kemerosotan moral, terorisme, diskriminasi, dan ekstremisme. Untuk menanggulangi tantangan tersebut diperlukan dialog dan kerja sama internasional.
"Diperlukan Community-based Approach yang didasari empati, rasa percaya, cinta, dan harapan," ujar Syafiq dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (19/6). Pernyataan tersebut Syafiq sampaikan dalam Seminar Internasional bertemakan Interreligious Dialogue: Perspectives from Asia menyampaikan pemaparan soal deklarasi Abu Dhabi tersebut di Universitas Urbaniana, Italia, Selasa (18/6) waktu setempat.
Menurut Syafiq, partisipasi komunitas secara menyeluruh sangat penting. Sehingga upaya manipulasi agama untuk menimbulkan konflik dapat dihindari.