REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengakui hasil seri 1-1 melawan Madura United di leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia membuat timnya tidak bahagia. Namun, Djadjang mengapresiasi penampilan pasukannya dalam laga tersebut.
"Hasil yang kurang bagus dan pemain, pelatih, maupun ofisial juga tidak bahagia dengan skor akhir," ujarnya ketika ditemui usai pertandingan, Rabu (19/6) malam.
Di laga berjuluk "Derby Suramadu" tersebut, gol masing-masing tim dicetak oleh Aleksandar Rakic dari Madura United menit ke-2, sedangkan gol Persebaya diciptakan menit ke-54 oleh Osvaldo Haay. Pihaknya atas nama pribadi maupun tim juga meminta maaf kepada pendukung, bonek dan bonita, serta seluruh masyarakat pencinta Persebaya karena gagal memberi kado kemenangan di HUT Ke-92 timnya.
Hasil imbang 1-1 ini juga membuat tim berjuluk "Bajul Ijo" tersebut wajib menang di kandang Madura United atau bermain seri dengan minimal dua gol agar lolos ke babak semifinal. Kedua tim akan kembali bertemu di leg kedua pada Kamis, 27 Juni 2019 di Stadion Gelora Madura Ratu Pemalingan, Pamekasan.
Kendati demikian, pelatih yang akrab disapa Djanur itu mengapresiasi permainan anak asuhnya, terutama di babak kedua yang mampu menguasai pertandingan dan membuat Madura United sulit keluar dari tekanan. Kapten Persebaya Ruben Sanadi juga meminta maaf ke suporter karena belum mampu memberikan kemenangan untuk kado ulang tahun timnya.
"Kami juga kecewa dengan hasil di lapangan. Tapi, secara tim permainan semakin membaik dan semoga di laga berikutnya bisa memetik hasil positif," katanya.
Tentang gol Rakic di menit awal, ia mengakui akibat kelalaian dan kurang fokusnya pemain usai kick off. "Ini menjadi evaluasi dan ke depan harus dibenahi. Sekali lagi, kami mohon maaf karena skor akhir sangat mengecewakan," kata pemain asal Papua yang saat ini menjadi langganan di timnas Indonesia tersebut.