REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajemen Persib sudah mengakuisisi Blitar United. Namun tampaknya nama Persib B belum bisa digunakan dalam mengarungi kompetisi Liga 2 2019.
Pelatih Persib B Liestiadi mengakui tidak akan ikut campur mengenai masalah nonteknis. Menurutnya, hal tersebut menjadi permasalahan yang diurus oleh manajemen.
"Itu urusan manajemen, yang penting saya kerja, kumpulkan pemain, maksimalkan performa, bagaimana anak-anak bermain baik, lepas, enak ditonton dan bisa meraih hasil maksimal," kata Liestiadi di SPOrT Jabar, Kota Bandung, Rabu (19/6).
Tidak hanya urusan legalitas dari nama tim yang belum selesai. Persib B yang baru memulai seleksi pada pekan lalu masih harus menyelesaikan proses kontrak para pemainnya.
"Sampai sekarang dari manajemen sudah 13 tanda tangan kontrak, dan akan terus menyusul. Mudah-mudahan sebelum hari H semua sudah tanda tangan kontrak dan didaftarkan ke Liga," katanya.
Dia memilih 24 pemain selama seleksi ini. Sayangnya, dia enggan membeberkan apa pemainnya menerima penawaran dari manajemen untuk bisa membela Persib B.
"Masalah negoisasi itu urusan mereka, yang penting mereka sudah direkomendasikan. Masalah saya teknis. Kita tahu manajemen ada pertimbangan, pemain ada pertimbangan," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Persib B Ridwan Firdaus menyebut tim ini masih dalam proses melengkapi administrasi. Keputusan untuk nama yang digunakan pun baru akan terjawab saat laga perdana nanti.
"PSSI dan PT LIB menyarankan untuk tahun ini pakai nama Blitar United dulu, tapi administrasinya sedang diproses. Kita lihat sampai kick-off nanti," kata Ridwan.