Kamis 20 Jun 2019 07:21 WIB

PBB Desak Penyelidikan Menyeluruh atas Kematian Mursi

Penyelidikan tersebut mencakup semua aspek perawatan Mursi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nashih Nashrullah
Mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi
Foto: EPA-EFE/Khaled Elfiqi
Mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO –  PBB telah menyerukan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas kematian Muhammad Mursi di pengadilan, ketika ribuan orang di Timur Tengah memberikan penghormatan kepada mantan presiden Mesir tersebut.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (18/6) mengatakan penyelidikan harus mencakup semua aspek perawatannya selama hampir enam tahun penahanannya.

Baca Juga

Presiden demokratis pertama Mesir tersebut dimakamkan dalam upacara keluarga kecil pada Selasa pagi sehari setelah dia menderita serangan jantung fatal di pengadilan Kairo.

"Kekhawatiran telah dikemukakan mengenai kondisi penahanan Mursi, termasuk akses ke perawatan medis yang memadai, serta akses yang memadai ke pengacara dan keluarganya," kata juru bicara hak asasi manusia PBB Rupert Colville dalam sebuah pernyataan, dilansir di Aljazeera, Rabu (19/6).

"Penyelidikan harus dilakukan oleh pengadilan atau otoritas kompeten lainnya yang independen dari otoritas yang ditahan dan diberi mandat untuk melakukan investigasi yang cepat, tidak memihak, dan efektif mengenai keadaan dan penyebab kematiannya," tambah Colville.

Mursi digulingkan pada 3 Juli 2013, setelah hampir tidak berkuasa selama setahun dalam kudeta yang dilakukan oleh Presiden Abdel Fattah el-Sisi saat ini dan ditempatkan di bawah tahanan rumah sebelum dipindahkan ke penjara.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement