Kamis 20 Jun 2019 09:57 WIB

Masih Banyak UKM Belum Pede Rambah Pasar Ekspor

Banyak UKM Indonesia yang menciptakan produk yang tak tersedia di pasar internasional

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda
Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama sejumlah stakeholder mengadakan  'Seminar dan Workshop Perluasan Pangsa Produk Indonesia di Pasar Luar  Negeri melalui Pemanfaatan e-Commerce' di Hotel Aria Gajayana Kota Malang,  Rabu (19/6).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama sejumlah stakeholder mengadakan 'Seminar dan Workshop Perluasan Pangsa Produk Indonesia di Pasar Luar Negeri melalui Pemanfaatan e-Commerce' di Hotel Aria Gajayana Kota Malang, Rabu (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Marolop Nainggolan mengungkapkan, peluang produk Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk ekspor sangat besar. Hanya saja, banyak pelaku UKM kurang percaya diri untuk merambah ke lingkup tersebut.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki target ekspor tujuh persen di 2019. Target tersebut harus tercapai, mengingat di tahun berikutnya berharap mencapai 7,5 persen. 

Baca Juga

"Menteri Keuangan juga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa 5,5 persen, dan seharusnya perdagangan bisa lebih tinggi dari itu," kata Marolop dalam kegiatan 'Seminar dan Workshop Perluasan Pangsa Produk  Indonesia di Pasar Luar Negeri melalui Pemanfaatan E-Commerce' di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang, Rabu (19/6).

Menurut Marolop, produk UKM Indonesia sebenarnya banyak yang inovatif. Mereka mampu menyediakan produk yang tak tersedia di pasar internasional. Dari situasi ini, Marolop yakin, UKM Indonesia sesungguhnya memiliki potensi cukup besar bersaing di pangsa dunia.

Selain itu, UKM juga dinilai memiliki peluang besar saat bangsa berada dalam krisis ekonomi. Mereka akan mempunyai gaya manuver lebih mudah dibandingkan perusahan-perusahaan besar. Pada krisis ekonomi, mereka bisa menjadi penopang ekonomi bangsa.

Menilik peluang besar tersebut, maka Kemendag sudah sepatutnya memberikan dukungan kepada para pelaku UKM. Salah satunya dengan mengadakan diskusi maupun pelatihan seperti yang dilaksanakan di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang. Pelaku UKM Kota Malang memeroleh pemahaman baru tentang berbisnis hingga ke luar negeri, terutama perihal e-commerce.

Marolop berpendapat, UKM Kota Malang sebenarnya sudah cukup berkembang sejak lama. Pemerintah hanya ingin mencoba memanfaatkan potensi yang sudah ada ini untuk masuk ke pasar e-commerce. Hal ini terutama agar bisa masuk ke pasar luar negeri.

"Geliat ekonomi dari teman-teman sektor UKM ini bisa kita andalkan untuk masuk ke pasar luar negeri," tegasnya.

Selain itu, Marolop juga menyebutkan, Kota Malang memiliki potensi untuk menghasilkan produk organik. Dalam hal ini produk-produk yang bersifat pertanian seperti buah dan sayur. Menurut dia, permintaan produk organik ke luar negeri terus mengalami peningkatan. 

"Akan tetapi kami belum memiliki data, tapi dari informasi yang kita kumpulkan dari para pelaku usaha, belum pernah ada penurunan permintaan produk organik. Sudah sekali ekspor, permintaan akan ada terus tiap tahunnya," tegas Marolop.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement