Kamis 20 Jun 2019 10:15 WIB

Batam Jadi Pelabuhan dengan Jumlah Pemudik Tertinggi

Total penumpang angkutan laun selama mudik meningkat 9,91 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah calon penumpang KM Kelud antri memasuki terminal keberangkatan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Senin (27/5/2019)
Foto: Antara/MN Kanwa
Sejumlah calon penumpang KM Kelud antri memasuki terminal keberangkatan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Senin (27/5/2019)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat peningkatan jumlah pemudik kapal pada Lebaran Idul Fitri 1440 H. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan kenaikkan jumlah penumpang sebesar 9,91 persen dibandingkan jumlah penumpang di tahun lalu. 

"Hingga hari ini atau H+13, posko angkutan laut Lebaran 2019 mencatat jumlah penumpang sekitar 1,8 juta orang. Angka ini naik sebesar 9,91 persen dibandingkan tahun lalu yaitu sekitar 1,6 juta orang," kata Wisnu dalam sebuah diakusi di Kantor Sekretariat Presiden, Rabu (19/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan, sebelumnya dipresikdi kenaikkan jumlah penumpang untuk angkutan laut Lebaran tahun 2019 sebesar 4,8 persen untuk 51 pelabuhan pantau. Hanya saja ternyata peningkatan jumlah pemudik melebihi prediksi. 

Wisnu menambahkan, Pelabuhan Batam masih menjadi pelabuhan dengan jumlah penumpang tertinggi selama masa pemantauan angkutan laut Lebaran. "Di Pelabuhan Batam jumlah penumpang sebanyak 246.062 orang," ujar Wisnu. 

Selanjutnya, pelabuhan penumpang tertinggi lainnya yakni Tanjung Balai Karimun sebanyak 226.056 orang. Begitu juga dengan Tanjung Pinang sebanyak 125.953 orang, Tanjung Buton sebanyak 86.948 orang, Ternate sebanyak 86.706 orang. 

Dia menilai pergerakan penumpang paling besar terjadi di Pulau Sumatra, terutama perbatasan dengan "Karena di sini banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana," tutur Wisnu. 

Begitu juga di Ternate, banyak penumpang karena mayoritas banyak muslim dan pendatang dari Makassar, sehingga melakukan perjalanan mudik ke selatan. Selain itu, yang juga signifikan terjadi di Sorong karena banyak pekerja asal dari Jawa dan Makassar. 

"Secara umum, mudik dengan angkutan laut di tahun 2019 ini berjalan dengan aman, selamat, tertib dan nyaman bila dibandingkan dengan tahun lalu. Angka kecelakaan menurun dan lonjakan penumpang di beberapa titik bisa diatasi," ungkap Wisnu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement