Kamis 20 Jun 2019 15:15 WIB

Masa Tanggap Darurat Banjir Konawe Diperpanjang

Masa tanggap darurat banjir Konawe diperpanjang hingga 25 Juni

Seorang petani membawa sepeda motornya dengan rakit melintasi banjir yang merendam sawah di Desa Puduria, Konawe, Sulawesi Tenggara, Rabu (19/6/2019).
Foto: Antara/Jojon
Seorang petani membawa sepeda motornya dengan rakit melintasi banjir yang merendam sawah di Desa Puduria, Konawe, Sulawesi Tenggara, Rabu (19/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE -- Masa tanggap darurat banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, diperpanjang hingga 25 Juni mendatang. Masa tanggap darurat diperpanjang mengingat masih ada daerah yang tergenang air. Bahkan ada dua kecamatan di daerah tersebut yang masih terisolasi.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Konawe yang diterima pada Kamis (20/6), dua kecamatan yang masih terisolasi akibat banjir adalah Kecamatan Routa dan Kecamatan Latoma. Kemudian ada tiga kecamatan yang masih tergenang air dengan ketinggian 30 sentimeter hingga satu meter.

Baca Juga

Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Wonggoduku, dan Kecamatan Wonggoduku Barat. Akibat banjir, penduduk yang mengungsi mulai terserang penyakit kulit.

Pendistribusian bantuan logistik bagi daerah yang masih terisolasi dilakukan dengan helikopter. Sedangkan untuk daerah yang masih tergenang pendistribusian dilakukan dengan perahu karet maupun rakit.

Jumlah warga yang mengungsi sebanyak 4.718 kepala keluarga. Mereka terdiri dari 18.408 jiwa yang tersebar 126 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan. Korban banjir masih bertahan di tempat pengungsian menyusul banjir yang terjadi di wilayah tersebut sejak setengah bulan lebih.

Rumah penduduk yang hanyut sebanyak 193 unit dan yang terendam air sebanyak 5.762 unit. Sedangkan masjid yang juga terendam air sebanyak 34 unit.

Fasilitas umum yang terendam air sepanjang 228 meter, puskesmas (4 unit), pasar (1 unit), jalan terendam air (254,1 kilometer), dan kantor pemerintah yang terendam (104 unit). Bangunan sekolah yang ikut terendam air yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 32 unit, SD (49 unit), dan SMA (14 unit).

Lahan pertanian dan perikanan yang terendam air untuk sawah (8.543 hektare), lahan jagung (344 hektare), lain-lain (435 hektare), tambak (808 hektare), hortikultura (43 hektare), dan hewan ternak 73.214 ekor.

Banjir yang melanda Kabupaten Konawe ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi. Akibatnya Sungai Konaweha, Sungai Lahambuli, dan Sungai Rawa Aopa meluap. Rentetan banjir yang melanda Kabupaten Konawe tersebut terjadi sebelum Lebaran hingga usai Lebaran 2019.

Kebutuhan mendesak yang diperlukan para pengungsi saat ini adalah selimut, popok, dan susu, dan perawat pendamping. Para pengungsi juga membutuhkan pemeriksaan kesehatan, vitamin, perahu karet, dan genset.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement