Kamis 20 Jun 2019 15:22 WIB

Erdogan: Saudi Terbukti Bersalah atas Pembunuhan Khashoggi

Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi, di Istanbul Turki pada Oktober 2018.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam para pembunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi. Kolumnis Washington Post tersebut dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.

"(Mereka) akan membayar harganya dan dimintai pertanggungjawaban," kata Erdogan dilansir Anadolu Agency. Berbicara di sebuah acara di Istanbul, Erdogan mengatakan bahwa laporan terbaru dari Dewan HAM PBB soal pembunuhan Khashoggi membuktikan bahwa Arab Saudi bersalah. Saudi juga sudah merencanakan pembunuhan itu.

Baca Juga

Pelapor khusus PBB, Agnes Callamard mengatakan dalam laporannya bahwa, tim telah menemukan bukti yang dapat dipercaya untuk menyelidiki lebih lanjut pejabat Saudi, termasuk Putra Mahkota Mohammed Bin Salman atas pembunuhan Khashoggi. Dalam laporan baru, tertulis menit demi menit tentang eksekusi dan pembunuhan wartawan di dalam konsulat kerajaan di Istanbul, kota terbesar di Turki. Rincian itu didasarkan pada rekaman audio intelijen Turki.

Laporan juga menceritakan bagaimana orang yang dicurigai sebagai pembunuh kolumnis Washington Post mendiskusikan pemotongan tubuh Kahshoggi, dan pengangkutan mayat ketika mereka menunggu apa yang mereka sebut kedatangan "hewan kurban".

"Tulang-tulang sendi akan dipisahkan. Jika kita mengambil kantong plastik dan memotongnya menjadi beberapa bagian, itu akan selesai," kata salah satu tersangka dalam laporan dilansir Aljazirah, Kamis.

Namun, Saudi, hingga berita dari media-media internasional terbit, masih menolak laporan tersebut.

Khashoggi terbunuh dengan cara menggenaskan. Ia dimutilasi oleh sekelompok operator dari Saudi tak lama setelah ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul Oktober lalu. Saat itu, ia ditemani tunangannya pergi ke kosulat untuk mengurus dokumen pernikahan. Khashoggi dikenal sebagai pengkritik tajam kerajaan.

Kendati demikian, Riyadh selalu memaparkan berbagai narasi yang bertentangan untuk menjelaskan kematian warganya. Hingga pada akhirnya Saudi mengakui bahwa Khashoggi dibunuh di gedung diplomatik, tetapi berusaha menyalahkan kematiannya pada operasi yang gagal oleh agen-agen jahat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement