Kamis 20 Jun 2019 17:33 WIB

Arab Saudi Bela Proses Persidangan Kasus Khashoggi

Arab Saudi membantah laporan PBB yang merinci pembunuhan Khashoggi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Adel al-Jubeir membela persidangan atas kasus Jamal Khashoggi setelah terbitnya laporan PBB tentang pembunuhan jurnalis Saudi tersebut. Dia menilai laporan PBB memiliki tuduhan yang tak berdasar dan sangat kontradiksi. 

"Tidak ada yang baru. Pelapor Khusus Dewan Hak Asasi Manusia mengulangi apa yang dipublikasikan dan diedarkan di media," ujar al-Jubeir seperti dilansir Al-Arabiya, Kamis (20/6).

Baca Juga

Menlu menyebutkan bahwa persidangan Khashoggi dihadiri pula oleh perwakilan dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Selain itu, sidang dihadiri oleh perwakilan dari Turki dan organisasi hak asasi manusia Saudi. Menurutnya, penyelidikan dan persidangan masih sedang berlangsung.

"Pengadilan Saudi adalah otoritas yang kompeten dalam kasus Khashoggi, dan bekerja dengan kemerdekaan penuh," kata al-Jubeir.

Al-Jubeir mengatakan bahwa Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membawa pembunuh Khashoggi ke pengadilan. Menurutnya, Pelapor Khusus Dewan Hak Asasi Manusia, Agnes Callamard mengabaikan upaya-upaya tersebut dalam laporannya.

"Laporan tentang kasus Khashoggi merupakan pelanggaran terhadap konvensi internasional. Kerajaan berhak untuk mengambil tindakan hukum dalam menanggapi Callamard," kata al-Jubeir.

"Kami memiliki alasan serius untuk mengkonfirmasi kurangnya netralitas dan objektivitas laporan Callamard. Laporan tersebut berisi tuduhan palsu yang berasal dari pemikiran Callamard sebelumnya tentang kerajaan," ujarnya.

Menlu Saudi mengatakan, pembunuhan Khashoggi sebagai kejahatan yang tidak menguntungkan dan sangat menyakitkan. Oleh karenanya, Saudi memberikan laporan rinci pada bulan Juni mengenai kasus tersebut kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia. Al-Jubeir melanjutkan dengan mengatakan, bahwa laporan Callamard bukan laporan resmi PBB dan tidak mengikat.

Laporan yang dirilis Dewan HAM PBB sepanjang 101 halaman itu diterbitkan pada Rabu. Laporan menjelaskan secara rinci pembunuhan Khashoggi berdasarkan rekaman percakapan yang diklaim dari dalam konsulat Istanbul.

Berbicara kepada Asharq al-Awsat soal pembunuhan Khashoggi, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan pada Ahad lalu: "Tindakan semacam itu asing bagi budaya kita dan bertentangan dengan prinsip dan nilai-nilai kita," ujar MBS.

Dalam wawancara yang sama, MBS mengatakan bahwa Kerajaan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, baik melalui pengadilan untuk meminta pertanggungjawaban pelaku atau melalui langkah-langkah prosedural untuk mencegah kejahatan tersebut terjadi lagi di masa depan.

"Sayangnya, para tersangka adalah pegawai pemerintah dan kami berusaha untuk mencapai keadilan penuh. Setiap pihak yang ingin mengeksploitasi secara politis kasus ini harus berhenti melakukannya dan memberikan bukti apa pun yang dimilikinya ke pengadilan di Kerajaan untuk membantu mencapai keadilan," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement