Kamis 20 Jun 2019 17:33 WIB

Jaya Ancol Bagikan Dividen Rp 84,79 Miliar

Pemegang saham menunjuk Teuku Sahir Syahali sebagai dirut baru Jaya Ancol

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali (tengah) bersama VP Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Agung Praptono (kiri), Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Bertho Darmo Poedjo Asmanto (kedua kiri) dan Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Agus Sudarno (kedua kanan) memberikan keterangan paparan publik di Jakarta, Kamis (20/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali (tengah) bersama VP Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Agung Praptono (kiri), Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Bertho Darmo Poedjo Asmanto (kedua kiri) dan Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Agus Sudarno (kedua kanan) memberikan keterangan paparan publik di Jakarta, Kamis (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 53 per saham atau 37,96 persen dari total laba Perseroan Tahun Buku 2018 sebesar Rp 223 miliar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2019. Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali mengatakan total dividen yang dibayarkan sebesar Rp 84,79 miliar.

"Pemegang saham perusahaan juga menetapkan laba ditahan sebesar Rp 138,58 miliar atau sebesar 62,04 persen dari perolehan laba 2018," ujarnya saat Public Expose PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk di Putri Duyung, Jakarta, Kamis (20/6).

Baca Juga

Dia merinci sebesar Rp 2,23 miliar atau 1 persen dari total laba 2018 dijadikan sebagai laba ditahan. Sahir menambahkan, RUPST juga memutuskan perubahan direksi perusahaan antara lain Teuku Sahir Syahali diangkat menjadi Direktur Utama menggantikan C Paul Tehusijarana yang masa jabatannya berakhir.

RUPST juga mengangkat dua Direktur Baru dalam rangka memperkuat jajaran manajemen yaitu Hari Sundjojo dan Febby Intan, mengisi kekosongan yang ditinggal C Paul Tehusijarana dan Daniel Nainggolan yang masa jabatannya berakhir. "Rencana strategis ke depan yang harus dikelola oleh orang-orang yang kompeten, seperti rencana layanan berbasis digital. Nanti akan ada Digi Ancol, Ancol Aps, penerapan cashless untuk mempermudah konsumen," ungkapnya.