REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inpex Corporation melalui Inpex Indonesia sudah menyerahkan revisi Plan Of Development atau rencana pengembangan Blok Masela pada Kamis (20/6). Presiden of INPEX Masela Ltd Shunichiro Sugaya menjelaskan penyerahan PoD sebagai lanjutan dari pembahasan berkala antara otoritas dan Inpex selaku operator proyek yang juga mewakili Joint Venture (Inpex Masela dan Shell Upstream Overseas).
Ia menjelaskan revisi PoD didasarkan pada skema pengembangan LNG onshore dengan kapasitas produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton. Proyek ini termasuk pengembangan Lapangan gas Abadi di Blok Masela yang terletak di Laut Arafuru, Indonesia.
Adapun sejumlah poin yang terkandung dalam HoA antara lain seputar, estimasi biaya, kondisi finansial serta jangka waktu Production Sharing Cost (PSC). Semua poin tersebut juga dimasukkan ke dalam revisi PoD yang diserahkan.
"Momen ini merupakan momen yang penting, setelah nantinya revisi PoD disetujui Inpex akan bekerja sama dengan Shell untuk mencapai FID dan akhirnya dapat memulai produksi tentunya dengan dukungan Pemerintah Indonesia," ujar Sugaya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/6).
Revisi PoD juga menggabungkan hasil Pre-FEED proyek yang dilakukan sejak Maret hingga Oktober 2018. Selain itu, Inpex bersama Shell juga melakukan perubahan PSC untuk Blok Masela. Perubahan ini mengakomodasi penambahan waktu tujuh tahun yang dialokasikan sebagai pengganti waktu yang digunakan dalam skema pengembangan sebelumnya.
Lebih lanjut, Inpex dengan dukungan Shell juga mengajukan permintaan perpanjangan durasi PSC untuk mencapai keekonomian proyek yang kompetitif, sejalan dengan rencana jangka panjang proyek yang dicanangkan.
PSC akan berlangsung hingga 2055 mendatang sesuai persetujuan otoritas mengenai perubahan dan perpanjangan. Perpanjangan 20 tahun sangat penting bagi realisasi proyek. Semua ini sesuai dengan poin kesepakatan dalam HoA dengan Pemerintah Indonesia selaku otoritas.
Shell Vice President for Abadi Li P’ing Yu bilang pihak Shell bahagia dengan perkembangan yang dibuat oleh JV yang dipimpin Inpex selaku operator. "Melalui pengembangan proyek, JV semakin dekat dalam rencana pengembangan proyek strategis nasional Indonesia," jelas Li.
Melalui pengetahuan dan pengalaman mengembangkan proyek LNG Ichthys di Australia, akan terus bekerja sama dengan Shell untuk melakukan persiapan yang dirasa perlu demi memulai FEED sebagai tahapan awal. Inpex juga menargetkan produksi dimulai pada semester dua 2020.
Proyek Masela merupakan proyek pengembangan integrasi LNG skala besar pertama bagi Inpex di Indonesia. Lapangan Abadi memiliki keistimewaan produktivitas reservoir yang unggul dan memiliki salah satu cadangan yang terbesar di dunia. Hal ini memperkuat ekspektasi akan efisiensi pengembangan serta operasi produksi LNG yang stabil dalam jangka panjang.
Proyek ini diklaim akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi Pemerintah Indonesia serta memiliki multiplier effects bagi kawasan timur Indonesia. Inpex mengklaim dampak dari proyek ini pada hasil keuangan konsolidasi Inpex untuk tahun yang berakhir Desember 2019 sangat minim.