Kamis 20 Jun 2019 22:33 WIB

PMI Bangun Sekolah dan Masjid Tahan Gempa di Lombok

Bangunan sekolah dan masjid tahan gempa mencapai masing-masing lima unit

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Palang Merah Indonesia
Palang Merah Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Palang Merah Indonesia (PMI) membangun sekolah permanen tahan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu lembaga tersebut membangun sarana ibadah masjid dengan struktur bangunan tahan gempa.

Data dari PMI pusat menyebutkan, sarana bangunan sekolah tahan gempa yang dibangun mencapai lima unit dan masjid tahan gempa sebanyak lima unit. Pengurus PMI Pusat Dwi Hartanto mengatakan, pembangunan sarana sekolah dan masjid ini dirancang secara khusus.

‘’Lombok sebagai daerah yang terdampak bencana gempa beberapa waktu lalu, maka pembangunan sekolah tersebut harus dengan konsep mitigasi yang tahan gempa,’’ terang dia dalam keterangan persnya, Kamis (20/6).

Program pembangunan sekolah ini kata Dwi, merupakan bentuk komitmen PMI dalam membantu percepatan rehabilitasi dan rekontruksi pasca terjadinya bencana gempa Lombok. Seperti diketahui bencana telah menghancurkan segala sarana dan infrastruktur di wilayah tersebut tahun lalu.

Dwi menerangkan, hingga kini PMI dengan  dukungan berbagai pihak masih terus memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah yang terdampak bencana di Lombok. Salahsatunya dengan membangun kembali fasilitas umum yang rusak.

Lokasi pembangunan sekolah ungkap Dwi, difokuskan di beberapa lokasi wilayah terdampak parah. Diantaranya sekolah yang berada di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun dan Desa Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Lokasi lainnya yaitu di Desa Dangiang dan Gumantar di Kabupaten Lombok Utara dan Desa Dopang, Kabupaten Lombok Barat.

Di sisi lain lanjut Dwi menuturkan, PMI juga tengah membangun lima masjid permanen dibeberapa wilayah terdampak. Di mana sebelumnya kondisi masjidnya hancur dan tidak berfungsi akibat bencana gempa.

Salah seorang Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nahdlatul Wathan Pangsor Gunung Kecamatan Sembalun, Marjueni mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya pembangunan sekolah tahan gempa.

‘’Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada PMI yang telah memberikan bantuan pembangunan gedung sekolah permanen,’’ cetus dia.

Marjueni menerangkan, pascabencana gempa di wilayahnya tersebut membuat ambruk sekolah. Dampaknya sekolah tidak bisa digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Dengan adaya bantuan ini sekolah akan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan proses belajar-mengajar.

Hadianti Rukmana, salah seorang siswi kelas tiga di MTS Nahdlatul Wathan Pangsor Gunung  mengatakan, para siswa merasa gembira dengan dibangunnya sekolah tahan gempa. Sebelumnya para siswa khawatir tidak bisa belajar kembali karena bangunan sekolah yang ambruk akibat gempa

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement