Jumat 21 Jun 2019 00:40 WIB

Perjalanan Karier Verstappen Dipenuhi Kesalahan dan Kritik

Verstappen menikmati perjalanan kariernya di dunia balap hingga sekarang tampil di F1

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Pembalap Red Bull, Max Verstappen.
Foto: EPA/Valdrin Xhemaj
Pembalap Red Bull, Max Verstappen.

REPUBLIKA.CO.ID, MARSIELLE-- Pembalap Formula Satu (F1) dari tim Red Bull Racing Max Verstappen mengatakan, perjalanan kariernya banyak dipengaruhi oleh kesalahan dan kritikan. Dari dua hal tersebut, Verstappen bisa menaiki tangga terbaik di F1.

Verstappen menikmati perjalanan kariernya di dunia balap hingga sekarang tampil di F1. Tahap demi tahap dia lewati. Pada 2015, dia berhasil lolos ke F1 bersama Toro Rosso. Setahun kemudian dia berhasil memenangkan Grand Prix pertamanya bersama Red Bull Racing.

Baca Juga

"Saya hanya punya satu tahun pengalaman F3, dan tentu saja Anda membuat beberapa kesalahan di Formula 1 yang mungkin dilakukan orang lain pada juniornya atau apa pun," kata Verstappen kepada RACER, dikutip dari F1, Kamis (20/6).

Pembalap 21 tahun itu menegaskan dalam perjalanan kariernya, dia menyukai membuat kesalahan untuk kemudian belajar dari kesalahan tersebut. Verstappen pun ingin selalu berada di level tertinggi.

Level tersebut akan berusaha terus dipertahankan. Sebab dia meyakini jika membuat kesalahan pada saat berada di level rendah akan menghabiskan karier balapannya.

Verstappen dinilai telah matang memasuki tahun kelima mengaspal di ajang F1 baik secara individu maupun sebagai pembalap. Namun dia merasa tak ada yang berubah selama bertahun-tahun dalam hal hubungan kerja. 

"Bagi saya tidak banyak yang berubah karena bagi saya umpan balik yang saya berikan tahun lalu sama dengan yang saya lakukan sekarang," ujarnya.

Jika ada perubahan, lanjut dia, pasti akan melakukan pekerjaan buruk bersama tim tahun lalu. Namu itu tidak terjadi dan selalu mendekati performa terbaik.

Verstappen juga merasa sudah cukup berpengalaman di dunia F1. Pasalnya, sejak usia sangat muda, ayahnya selalu memberikan bimbingan. Itu sebabnya setiap arahan di tim tak menganggap sebagai tekanan besar. Ayah Max adalah Jos Verstappen, pembalap Belanda yang membalap di F1 pada 1994 sampai 2003.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement