REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter mengguncang Iran pada 21 Juni 1990 sekitar pukul 00.30 waktu setempat. Pusat gempa berada di sepanjang Laut Kaspia di Iran barat laut.
History mencatat, gempa bumi terhebat itu menewaskan sekitar 50 ribu jiwa dan melukai 135 ribu orang. Gempa menghancurkan rumah-rumah yang dibangun di daerah tersebut.
Setengah jam lewat tengah malam, saat itu sebagian besar orang tertidur di rumah. Gempa menghancurkan ketenangan malam hari kala itu.
Daerah seluas 20 ribu mil persegi di provinsi Zanjan dan Gilan benar-benar hancur. Wilayah ini meliputi peternakan dan resor laut yang semuanya hancur. Di kota-kota sepanjang bentangan 80 mil, setiap bangunan hancur menjadi puing-puing dan setiap penduduknya meninggal dunia.
Selain itu, sebuah bendungan pecah di Rasht, yang disebabkan oleh gempa susulan berkekuatan 6,5 SR keesokan paginya. Akibatnya, hamparan luas lahan pertanian musnah.
Tanah longsor juga membuat banyak jalan tidak bisa dilewati. Banyak orang yang awalnya selamat di bawah puing tidak bisa diselamatkan sebelum pasokan udara mereka habis. Diperkirakan 400 ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.
Upaya bantuan di seluruh dunia pun dilakukan. Namun, Pemerintah Iran dengan enggan menerima bantuan dari Amerika Serikat dan menolak bantuan dari Israel dan Afrika Selatan. Sebab hubungan Iran yang lemah dengan negara asal mereka, banyak pekerja bantuan dari negara-negara Barat dipulangkan setelah waktu yang singkat dan sebelum bantuan kritis dapat diberikan.