Jumat 21 Jun 2019 09:29 WIB

The Fed Isyaratkan Penurunan Suku Bunga, Dolar AS Melemah

Penurunan suku bunga diprediksi pada semester kedua tahun ini.

Televisi di Bursa Saham New York menunjukkan pengumuman ditahannya suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve. The Fed mempertahankan suku bunga pada 2,25 persen hingga 2,5 persen.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Televisi di Bursa Saham New York menunjukkan pengumuman ditahannya suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve. The Fed mempertahankan suku bunga pada 2,25 persen hingga 2,5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utamanya pada akhir perdagangan Kamis (20/6), setelah bank sentral AS, Federal Reserve AS, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga di sisa waktu tahun ini. Penurunan suku bunga diperkirakan pada semester kedua tahun ini.

Federal Reserve AS pada Rabu (19/6) mempertahankan kisaran target untuk suku bunga federal (FFR) tidak berubah pada 2,25 persen hingga 2,5 persen. Namun, The Fed membuka pintu untuk menurunkan suku bunga di waktu mendatang, mengutip meningkatnya ketidakpastian ekonomi.

Baca Juga

"Mengingat ketidakpastian ini dan tekanan inflasi yang lemah, Komite akan memonitor dengan seksama implikasi informasi yang masuk bagi prospek ekonomi dan akan bertindak sewajarnya untuk mempertahankan ekspansi," kata komite pembuat kebijakan The Fed.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,52 persen menjadi 96,6274 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1292 dolar AS dari 1,1244 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2699 dolar AS dari 1,2666 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6923 dolar AS dari 0,6889 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,27 yen Jepang, lebih rendah dari 107,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9806 franc Swiss dari 0,9922 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3191 dolar Kanada dari 1,3292 dolar Kanada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement