Jumat 21 Jun 2019 10:22 WIB

Masjid Jama Ahmedabad, Perpaduan Seni Islam dan Hindu

Masjid Jama Ahmedabad banyak mosaik bernuansa Hindu.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Jama Ahmedabad India
Masjid Jama Ahmedabad India

REPUBLIKA.CO.ID, GUJARAT –  Hampir 600 tahun sejak dibangun, Masjid Jama di Ahmedabad, Gujarat hingga kini masih tegak berdiri. Masjid ini memiliki beragam keunikan terutama pada arsitektur bangunannya. Tak seperti gaya arsitektur masjid lainnya di India, Masjid yang dibangun pada 1424 M itu mempunyai perpaduan arsitektur yang elegan dari gaya arsitektur Islam, Hindu, dan Jain. 

Meski pada 1819 dua tiang utama yang mengapit di gerbang masuk masjid runtuh karena gempa, namun bagian lainnya tak mengalami kerusakan.  Masjid Jama memiliki tiang-tiang dengan ukiran yang indah. Desain ukiran menunjukan elemen arsitektur bercorak candi hindu. Masjid ini juga memiliki dekorasi dinding yang diukir dalam pola geometri dan bunga, meskipun tak semengesankan dengan Masjid Sidi Saiyyed di Ahmedabad. 

Baca Juga

“Perpaduan dari beragam arsitektur dan tradisi yang khas di masjid ini mungkin paling terlihat pada desain aula utamanya yang besar dengan 260 kolom, mengingatkan kita pada interior sebuah kuil Hindu,” seperti dilansir Atlas Obscura pada Jum'at (21/6). 

Memang selama periode kesultanan di Gujarat, kuil-kuil Hindu kerap dibongkar dan element arsitekturnya digunakan dalam pembangunan masjid. Yang menarik, gaya arsitektur tersebut terus berkembang di Ahmedabad di mana masjid dan makam dihiasi dengan elemen-elemen arsitektur bercorak Hindu.  

Sementara Masjid Jama yang terletak di jantung kota tua di Ahmedabad merupakan bagian yang tak terpisahkan dari visi besar Sultan Ahmad Shah yang kala itu ingin membangun sebuah kota baru di tepi Sungai Sabarmati. 

Sultan Ahmad Shah I mulanya seorang wakil administrator di Tughlaqs untuk Kesultanan Delhi. Namun dia kemudian memutuskan untuk merdeka dan mendirikan kesultanan di Gujarat, atau disepanjang pantai barat India. Kota yang dibangunnya itu pun berkembang pesat pada masa pemerintahannya. Salah satu dari tanda kemakmuran dapat terlihat jelas dalam arsitektur bangunan yang menghiasi lanskap kota. 

Masjid Jama yang dibangun dengan batu pasir kuning membuatnya tampak seperti berselimut emas terutama  pada saat musim panas. Komplek masjid mencakup halaman yang luas serta tangki air untuk berwudhu yang berada di tengah halaman. Terdapat kaligrafi Arab berwarna hitam yang menghiasi dinding-dinding. Masjid ini juga mempunyai 15 kubah, beberapa di antaranya diukir seperti bunga lotus bercorak Hindu.  

Masjid ini bertingkat tiga dengan balkon di tingkat atas. Pada arah kiblat masjid juga dihias dengan ukiran-ukiran yang rumit. Portico atau serambi bertiang di Masjid Jama yang dihiasi dengan tanaman pilar membuatnya makin membedakan dengan masjid-masjid lainnya di India. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement