Jumat 21 Jun 2019 17:00 WIB

Pandji Pragiwaksono Senang Perankan Tokoh Komik Legendaris

Pandji Pragiwaksono memerankan tokoh Otoy dalam Mendadak Kaya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor dan penulis buku, Pandji Pragiwaksono
Foto: ROL/Abdul Kodir
Aktor dan penulis buku, Pandji Pragiwaksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandji Pragiwaksono memerankan tokoh Otoy dalam sinema komedi Mendadak Kaya. Dia mengaku senang menghidupkan karakter legendaris yang semula populer lewat komik strip di surat kabar Pos Kota itu.

Pada masa kemasyhuran komiknya, Pandji kerap membaca kisah Doyok, Otoy, dan Ali Oncom yang diciptakan komikus berbeda itu. Ceritanya punya semesta masing-masing, tetapi disatukan menjadi tiga sekawan dalam film Mendadak Kaya.

Baca Juga

"Ceritanya dibuat baru tapi tetap setia sama karakter biar pennggemar enggak kecewa," ungkap pria 39 tahun kelahiran Singapura itu.

Pandji berusaha lekat dengan karakter Otoy yang naif. Secara fisik, Otoy bertubuh tambun, punya gaya rambut berjambul, dan selalu memakai gaya busana sama. Menurut Pandji, cukup rumit mengenakan properti agar tampak berperut gendut.

Terlepas dari penyesuaian fisik, Pandji mengapresiasi kru dan pemeran film yang masih kompak sejak film pertama, DOA: Cari Jodoh. Sutradara Anggy Umbara disebutnya sangat mumpuni memimpin dan menyatukan mereka semua.

"Salut dengan kepemimpinan Anggy. Enggak sulit karena referensi dan usia enggak terlalu jauh. Kesulitannya malah nahan ketawa," ujarnya.

Sembari melanggengkan kenangan mengenai tiga karakter Doyok, Otoy, dan Ali Oncom, film cukup menghibur dengan komedi ringannya. Syuting berlangsung selama 19 hari di Indonesia dan Hong Kong.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement