Jumat 21 Jun 2019 16:58 WIB

2020, Jaringan Gas Bertambah 293 Ribu Sambungan

Kementerian ESDM mengusulkan anggaran Rp 3,52 triliun untuk penambahan jaringan gas

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)
Foto: ROL/Agung Sasongko
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM mentargetkan pada 2020 mendatang jumlah jaringan gas rumah tangga akan mencapai 293.533 sambungan. Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, Kementerian ESDM mengusulkan anggaran sebesar Rp 3,52 triliun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto menjelaskan usulan ini memang empat kali lipat dari pagu tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan agar mengebut pemasangan jargas sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses gas yang lebih murah.

Baca Juga

"Pembangunan jargas merupakan salah satu cara pemerintah untuk memberikan subsidi terhadap penyediaan gas melalui pembangunan infrastruktur. Kalau LPG disubsidi setiap tahun, kalau jargas sekali saja dibangun," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Jumat (21/6).

Djoko menjelaskan dengan kenaikan anggaran tersebut target pembangunan jargas tahun depan juga melesat dari 78.216 sambungan rumah tangga (SR) di 17 kota/kabupaten menjadi 293.533 SR di 53 kota/kabupaten. Rencananya penyediaannya akan terbagi menjadi 14 paket.

Dengan asumsi satu rumah tangga mengkonsumsi 2 tabung LPG 3 kg per bulan, pembangunan jargas tahun depan bisa menghemat konsumsi LPG sebanyak 21,13 ribu metrik ton (MT).

"Meski gas yang disalurkan melalui jargas tidak mendapatkan subsidi, namun harganya lebih murah dibandingkan LPG," ujar Djoko.

Misalnya, di beberapa kota, untuk Rumah Tangga (RT) -1 dan Pelanggan Kecil (PK) -1 sebesar Rp 4.250 per meter kubik lebih murah dari pada harga pasar gas LPG 3 kilogram (kg) yang berkisar Rp 5.013 sampai dengan Rp 6.266 per meter kubik.

Sedangkan untuk RT-2 dan PK-2 sebesar Rp 6.250 lebih murah dari pada harga pasar gas LPG 12 kg yang berkisar Rp 9.085 sampai dengan Rp 11.278 per meter kubik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement