Jumat 21 Jun 2019 17:49 WIB

Maskapai Qantas Hindari Wilayah Udara Iran

Otoritas penerbangan AS FAA melarang maskapai-maskapai AS melintasi Teheran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Maskapai Qantas
Maskapai Qantas

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, dilaporkan akan mengubah rute atau jalur penerbangan guna menghindari wilayah udara Iran. Hal itu dilakukan setelah Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) melarang maskapai-maskapai di AS melintasi wilayah Teheran. 

Dilaporkan laman the Sydney Morning Herald, Jumat (21/6), seorang juru bicara Qantas mengonformasi kabar tersebut. "(Qantas) menyesuaikan jalur penerbangan di Timur Tengah untuk menghindari Selat Hormuz dan Teluk Oman sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya. 

Baca Juga

Pesawat Qantas dengan rute dari dan ke London, Inggris, baik penerbangan langsung maupun transit di Singapura, sering melewati wilayah udara Iran. Maskapai tersebut juga kerap melintasi Irak sebagai jalur alternatif melalui wilayah Teluk. 

Pada Kamis (20/6) lalu, FAA telah melarang maskapai AS terbang di wilayah udara yang dikendalikan Iran di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman. Larangan dirilis setelah pesawat nirawak atau drone milik AS ditembak jatuh di kawasan tersebut. 

FAA mengaku mencemaskan insiden penembakan drone AS oleh Iran. "Ada banyak pesawat penerbangan sipil yang beroperasi di daerah itu pada saat penembakan," kata FAA.

FAA mengatakan pihaknya prihatin dengan meningkatnya ketegangan di kawasan dan aktivitas militer dalam jarak yang dekat dengan rute pesawat sipil. Ia pun mengkhawatirkan tindakan Iran meluncurkan rudal jarak jauh di wilayah udara internasional dengan sedikit atau tanpa peringatan sama sekali. 

Pasukan Garda Revolusi Iran dilaporkan telah menembak jatuh drone RQ-4 Global Hawk milik AS yang melintasi wilayah udaranya. Hal itu dikonfirmasi seorang pejabat AS. Kendati demikian, AS mengklaim bahwa pesawat nirawaknya tak memasuki wilayah udara Iran, tapi mengudara di zona internasional. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement