REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, dilaporkan akan mengubah rute atau jalur penerbangan guna menghindari wilayah udara Iran. Hal itu dilakukan setelah Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) melarang maskapai-maskapai di AS melintasi wilayah Teheran.
Dilaporkan laman the Sydney Morning Herald, Jumat (21/6), seorang juru bicara Qantas mengonformasi kabar tersebut. "(Qantas) menyesuaikan jalur penerbangan di Timur Tengah untuk menghindari Selat Hormuz dan Teluk Oman sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
Pesawat Qantas dengan rute dari dan ke London, Inggris, baik penerbangan langsung maupun transit di Singapura, sering melewati wilayah udara Iran. Maskapai tersebut juga kerap melintasi Irak sebagai jalur alternatif melalui wilayah Teluk.
Pada Kamis (20/6) lalu, FAA telah melarang maskapai AS terbang di wilayah udara yang dikendalikan Iran di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman. Larangan dirilis setelah pesawat nirawak atau drone milik AS ditembak jatuh di kawasan tersebut.