Jumat 21 Jun 2019 17:52 WIB

Siapa Harut dan Marut?

Sosok Harut dan Marut disinggung dalam Alquran

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hasanul Rizqa
Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
Foto: Blogspot
Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah Harut dan Marut diceritakan dalam Alquran, tepatnya surah al-Baqarah ayat 102. "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka me ngatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).

Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yakni Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.' Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dan istrinya."

Baca Juga

Sejumlah ulama mencoba menafsirkan ayat di atas. Ada yang berpendapat, Harut dan Marut benar-benar malaikat, tetapi ada pula yang menilai kedua nama itu merupakan orang yang sangat saleh seperti malaikat.

Bahkan, ada pendapat mengatakan, Harut dan Marut merupakan orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.

Dalam tafsir Ath-Thabari, para ulama mengatakan, Harut dan Marut adalah malaikat. Mereka turun ke dunia untuk menegakkan hukum di tengah manusia, lalu keduanya mengajarkan sihir kepada manusia. Hanya saja ulama lain, seperti al-Qasimi menyatakan, Harut serta Marut adalah dua orang yang menunjukkan kesalehan dan ketakwaan di Babil. Babil merupakan sebuah kota di Irak bekas ibu kota Babilonia Kuno.

 

Banyak Versi

Cerita Harut dan Marut memang memiliki banyak versi. Salah satu yang terkenal, yakni keduanya merupakan malaikat yang diutus Allah turun ke Kota Babil. Saat itu warga di sana dili puti kegelisahan sekaligus kesyirikan akibat tersebarnya sihir. Kala itu, Kota yang dipimpin oleh Raja Nebucadnezar tersebut berantakan. Sihir yang menyebar bahkan menimbulkan penyakit serta perceraian suami istri.

Penyebaran sihir berawal saat Raja Nebudcanezar menahan orang-orang Yahudi setelah menyerang Palestina. Ketika sampai di Babil, para tawanan itu mulai memainkan sihir. Mereka lalu membuat warga Babil takut dengan membuat lingkaran besar sebagai lingkaran sihir.

Diutusnya Harut dan Marut untuk mengajarkan sihir kepada warga Babil. Hanya saja bukan untuk berbuat jahat, melainkan hanya untuk menjelaskan hakikat sihir.

Mereka mendatangi warga Babil dan menjalankan tugasnya. Harut dan Marut juga mengingatkan supaya tidak menyalahgunakan sihir yang dipelajari untuk berbuat syirik. "Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu. Maka, sebab itu janganlah kamu kafir," kata Harut Marut.

Keduanya turut mengajarkan warga Babil cara menghilangkan lingkaran besar sihir buatan Yahudi. Setelah tugas selesai, Harut dan Marut kembali ke langit, tetapi warga Babil malah tidak mengikuti peringatan para malaikat tersebut. Warga justru merusak dengan ilmu sihir yang diajarkan. Sampai akhirnya Kota Babil semakin berantakan.

sumber : Dialog Jumat Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement