Jumat 21 Jun 2019 17:55 WIB

Ketika Israiliyat Membangun Narasi Harut dan Marut

Versi Israiliyat tentang Harut dan Marut dibantah para ulama Islam

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hasanul Rizqa
Islam-Yahudi/ilustrasi
Foto: news.yourolivebranch.org
Islam-Yahudi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kisah Israiliyyat atau versi Yahudi, Harut Marut diceritakan secara berbeda. Keduanya dijelaskan sebagai malaikat yang tengah diuji oleh Allah.

Hal itu karena malaikat tidak setuju dengan penugasan orang saleh sebagai khalifah di Bumi. Meski orang saleh berbeda dengan manusia biasa. Malaikat berpendapat, jika mereka diberikan nafsu seperti manusia, mereka dapat menahannya lebih baik dari orang saleh. Maka, Allah kemudian menurunkan Harut serta Marut ke Bumi untuk menguji perkataan para malaikat.

Baca Juga

Keduanya diberikan hawa nafsu layaknya manusia. Sesampainya di Bumi, Harut dan Marut melihat wanita cantik dan langsung terpesona. Si wanita lalu menawarkan tiga perbuatan kepada Harut dan Marut, yakni pertama, menyembah berhala, kedua, membunuh bayi, serta ketiga, meminum khamar.

Mereka berdua berpikir, menyembah berhala merupakan perbuatan kafir dan membunuh bayi merupakan dosa besar. Akhirnya, mereka memilih meminum khamar. Setelah meminumnya, mereka menjadi mabuk sekaligus kehilangan akal sehingga melakukan berbagai dosa, mulai dari menyembah berhala, membunuh bayi, hingga memperlakukan wanita secara keji.

Atas segala dosanya, sifat kemalaikatan Harut dan Marut pun dicabut. Allah murka dan menggantung keduanya di langit Kota Babil sampai hari kiamat. Sejak digantung, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.

Hanya saja, kisah versi Yahudi itu dibantah oleh dalil-dalil tentang ma'shum-nya malaikat. Ahli Tafsir Ibnu Katsir juga menegaskan, cerita Harut dan Marut dari Israiliyat murni berasal dari lisan Yahudi, bukanlah hadis marfuk dari Rasulullah SAW

sumber : Dialog Jumat Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement