REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Upaya untuk memajukan sektor Pertanian dan memantapkan program Ketahanan Pangan di Indonesia terus digaungkan oleh berbagai pihak dari beragam sektor. Kali ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung kolaborasi antara Perum Bulog dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dalam merealisasikan bantuan bagi petani pangan.
Bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk pengelolaan on farm, pemanfaatan teknologi pengolahan lahan dan budi daya yang modern, serta manajemen penanganan pasca panennya. Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dimulai seiring dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama dan Panen Perdana Padi yang dihadiri oleh Ikatani, Bulog, BNI, dan Fakultas Pertanian UNS di Solo, Jumat (21 Juni 2019).
Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Utama Bulog Budi Waseso, Rektor UNS Jamal Wiwoho, Direktur Bisnis UMKM dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, dan General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo. Hadir pula lebih dari 250 Petani.
Pada kesempatan tersebut, BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Petani. KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI tahun 2019, dimana hingga 31 Mei 2019, KUR yang disalurkan BNI mencapai Rp 8,23 triliun dan menyentuh 95.728 penerima KUR di seluruh Indonesia.
Catur Budi Harto menyatakan, peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan yang cukup. Proses ini akan semakin efektif dengan adanya dukungan dari Bulog dan UNS.
“Kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan. BNI akan terus menyalurkan pembiayaan bagi segenap petani guna mewujudkan petani Indonesia yang sejahtera dan berdaulat,” ujarnya.
Pada acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa 2 Handtractor kepada Petani di daerah tersebut. Alat ini akan memudahkan petani pada saat mengolah tanah di lahan pertanian mereka.