Sabtu 22 Jun 2019 02:19 WIB

Selama 2019, 47 Kasus Kebakaran Terjadi di Purwakarta

Kasus kebakaran di Purwakarta dinilai masih cukup tinggi.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Purwakarta, selama 2019 ini cukup tinggi. Karena itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat, sangat mewasdapai terjadinya kasus tersebut di musim kemarau ini. Tak hanya kebakaran rumah ataupun bangunan, padang ilalang juga menjadi spot yang paling diwaspadai.

Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono atau akrab disapa Wibi, mengatakan, sejak Januari hingga saat ini kasus kebakaran yang terjadi di wilayah ini ada 47 kejadian. Kasus kebakaran ini, dinilai masih cukup tinggi. Apalagi, di musim kemarau potensi kebakaran cukup besar. Terutama, pada ilalang.

Baca Juga

"Karena itu, kita meminta semua masyarakat waspada terhadap hal-hal yang bisa menjadi penyebab kebakaran selama musim kemarau ini," ujar Wibi, kepada Republika.co.id, Jumat (21/6).

Menurut Wibi, kasus kebakaran yang paling parah selama tiga tahun terakhir, terjadi sepanjang 2018 kemari. Pasalnya, dari 300 kejadian kebakaran, ada lima warga yang menjadi korban. Kelimanya, meninggal dunia dengan kondisi hangus terbakar.

Sedangkan, di 2017 lalu, kebakaran tercatat ada 184 kejadian. Namun, tidak ada korban jiwa. Begitu pula di 2019 ini, belum ada kasus kebakaran yang menimbulkan korban jiwa.

"Kami harap tidak ada warga yang menjadi korban kebakaran. Karena itu, mari bersama-sama waspada. Hindari, hal-hal yang bisa memicu kebakaran," ujarnya.

Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kebakaran ini. Disamping karena faktor alam, juga akibat kelalaian manusia, serta korsleting listrik.

Adapun, wilayah yang paling diwaspadai, yaitu Kecamatan Purwakarta, Jatiluhur, Babakan Cikao dan Bungursari. Hal itu, menilik dari intensitas kejadian yang memang selama ini kerap terjadi.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di perumahaan untuk berhati-hati pada saat meninggalkan rumah, jika telah menggunakan kompor untuk segera dimatikan.

Kemudian, lebih berhati-hati pada saat membakar sampah. Apalagi, saat ini masih musim kemarau. Hembusan angin cukup kencang. Jika tak berhati-hati, percikan api akan dengan mudahnya membakar apa saja di sekitarnya saat musim kering ini. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement