REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Muddai Madang menyerahkan formulir pendaftaran calon ketua umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat periode 2019-2023 di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Jumat (21/6). Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini sangat optimistis meraih kemenangan melawan saingannya, Marciano Norman.
Muddai menyatakan telah memenuhi persyaratan untuk mencalonkan diri sebagai Ketum KONI Pusat. Dia mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari 36 anggota KONI Pusat, mulai dari Pengurus Besar (PB) cabang olahraga (cabor) dan KONI Provinsi. Namun, ia tak ingin menyebutkan PB dan KONI Provinsi mana saja yang mendukungnya. Oleh karena itu, dia siap bersaing dalam perebutan kursi di induk olahraga Indonesia tersebut.
"Hari ini saya serahkan berkas-berkas dan saya bawa dukungan atau suara untuk mencalonkan sebagai Ketum KONI Pusat. Kami sudah mendapatkan dukungan 24 cabang olahraga (PB/PP) dan 12 KONI Provinsi. Tak etislah kalau kita sebutkan siapa yang memberikan dukungan kepada saya. Kita harus menjaga marwah olahraga, sportifitas dan persahabatan. Yang jelas saya sudah mendapatkan kendaraan untuk bertarung di Musornaslub nanti," kata Muddai di Kantor Koni Pusat, Jumat (21/6).
Dengan menyerahkan dokumen tersebut, Muddai juga secara tegas mengatakan, siap bertarung merebut kursi nomor satu KONI Pusat. ”Yang namanya olahraga itu kan harus bertarung dan saya sudah mantap untuk menghadapi pertarungan ini tetapi dilandasi dengan jiwa sportifitas. Dalam olahraga itu juga kan hanya mengenal kalah dan menang, dan kita harus siap kalah dan menang,” ucap Muddai.
Setelah ini, mantan ketua Umum KONI Provinsi Sumatra Selatan itu akan verkonsolidasi dengan tim, lalu meyakinkan anggota dengan visi dan misi yg sudah pernah disampaikannya. Namun, dia menjelaskan ada dua hal yang paling utama, yaitu pentingnya mendorong olahraga ke dunia industri dan membuat KONI lebih kuat.
"Untuk jadi industri itu butuh tahapan, tapi intinya kalo mau jadi industri harus ada dua kondisi yang terpenuhi yaitu olahraga harus berkualitas dan kedua yaitu kemasannya harus menarik, mengundang minat masyarakat. Visi kedua, harus harmonis sesama pemangku lembaga olahraga dan pemerintah. KONI juga harus profesional dan berintegritas," ujarnya.
Sebelumnya, mantan ketua umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Marciano Norman juga sudah menyerahkan formulir pendaftaran calon ketua umum KONI Pusat periode 2019-2023. Dia mengklaim sudah melampaui persyaratan minimal dukungan dari 21 cabor dan 10 KONI Provinsi.